Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Ayatullah Khamenei: Kita Tetap Tegak Berdiri Meski Musuh Prediksi Berulang Kali Republik Islam Iran akan Runtuh

Ayatullah Khamenei: Kita Tetap Tegak Berdiri Meski Musuh Prediksi Berulang Kali Republik Islam Iran akan Runtuh

POROS PERLAWANAN – Dalam pertemuan dengan para elite dari kalangan akademisi dan ilmuwan muda Iran, Ayatullah Ali Khamenei menegaskan bahwa “tidak melalaikan kapasitas besar negara” adalah salah satu hal yang mesti dicamkan kaum elite.

“Sebagian orang mengingkari kapasitas besar Iran dan mendesak untuk menutup potensi besar seperti industri nuklir. Mereka berbohong dengan mengatakan bahwa dunia saat ini sudah berpaling dari energi dan industri nuklir,” kata Ayatullah Khamenei, diberitakan al-Alam.

“Andai kita tidak mengawali industri nuklir pada hari kita memulainya, kita harus terjun di bidang itu setelah 10 tahun mendatang dan baru akan mendapatkan hasilnya setelah 30 tahun,” imbuhnya.

Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Tertinggi Iran berbicara soal analisis masalah dengan benar, memperbaiki horizon pandangan, dan bergerak berdasarkan horizon tersebut.

Ayatullah Khamenei menyinggung propaganda tanpa henti Barat sejak awal kemenangan Revolusi Islam hingga sekarang, yang terus menyatakan bahwa Republik Islam tengah menuju keruntuhan.

“Mereka juga menentukan tenggat untuk klaim ini. Tiap kali mereka berkata Republik Islam akan tamat riwayatnya satu bulan lagi, satu tahun lagi, atau lima tahun lagi. Sebagian orang di dalam negeri, lantaran kebodohan atau niat jahat, juga turut menyebarkan propaganda ini.”

Pemimpin Tertinggi juga menyinggung headline sebuah harian di masa Imam Khomeini bahwa “Pemerintah di Ambang Keruntuhan”. Imam pun dengan tegas menjawab, ”Kalian sendiri yang menuju kehancuran. Pemerintah berdiri dengan tegak dan teguh.”

“Setelah wafatnya Imam di tahun 1989, sebagian orang, yang di antara mereka juga ada tokoh-tokoh ternama dengan latar belakang panjang, merilis statemen dan berkata bahwa ‘Negara berada di bibir jurang’.”

“Namun kita tidak menyerah, tetap tegak, dan dengan kehendak Allah, akan terus tegak berdiri,” tandas Ayatullah Khamenei.

Sehubungan dengan 2 ragam analisis dalam masalah ini, beliau menjelaskan bahwa analisis pertama meyakini bahwa perlawanan terhadap tatanan global dan kekuatan yang dibangun berdasarkan tatanan ini, seperti AS, adalah tindakan sia-sia dan berujung kepada kehancuran.

“Namun analisis kedua berlandaskan pada keyakinan untuk melihat himpunan realita, meliputi realita baik dan buruk, secara bersama-sama, untuk kemudian bergerak berdasarkan realita-realita tersebut.”

“Kita tidak pernah menyangkal titik-titik lemah (Iran). Kami sudah sering mengingatkan titik-titik lemah ini dalam pertemuan-pertemuan di bulan Ramadan atau rapat khusus dengan para pejabat. Kami berkali-kali mengatakan bahwa kita masih tertinggal.”

“Namun realita yang perlu dicamkan adalah Republik Islam telah bergerak cepat mulai dari bagian paling belakang konvoi dan hari ini sudah mendekati bagian depan konvoi,” kata Ayatullah Khamenei.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *