Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Bantah Dusta Media Barat, Warga Yunani di Ukraina Bersaksi: Rusia Tidak Membunuh Warga Sipil

Bantah Dusta Media Barat, Warga Yunani di Ukraina Bersaksi: Rusia Tidak Membunuh Warga Sipil

POROS PERLAWANAN – Bersamaan dengan dikuasainya permukiman orang Yunani, Sartana, yang berjarak 17 km dari kota Mariupol oleh Tentara Rusia, penduduk kawasan itu membantah klaim negatif media-media Barat tentang pasukan Rusia.

Dikutip Fars dari harian Yunani Greek City Times, penduduk Sartana menyatakan bahwa pasukan Rusia bukan hanya tidak menembaki mereka, bahkan justru membantu mereka dan membagi-bagikan makanan.

Greek City Times pada Sabtu kemarin memublikasikan wawancara jurnalis media-media Rusia dengan warga kawasan tersebut. Mereka mengatakan, ”Tak seorang pun yang membunuh orang di sini. Orang-orang Rusia tidak membunuh siapa pun. Tidak satu pun orang yang di sini yang menembak warga sipil.”

“Pasukan Rusia langsung membantu kami begitu mereka tiba di sini. Sekarang tidak ada yang menanyai kami apakah kalian orang Ukraina atau Yunani, atau berbicara dengan bahasa apa.”

“Orang-orang Rusia tidak melakukan diskriminasi, sementara orang-orang Ukraina bertindak sebaliknya dan memaksa kami hanya berbicara dengan bahasa Ukraina.”

Seorang wanita keturunan Yunani di kawasan itu bercerita, ia bersama teman-temannya bersembunyi di bawah tanah selama 2 pekan. Ketika pasukan Rusia tiba, mereka tidak diusik, bahkan diberi makan. Mereka mengatakan, sebaliknya Batalyon Azov (Ukraina) mendiskriminasi, menyakiti, dan menyiksa warga yang tak berbahasa Ukraina, termasuk orang Yunani.

Batalyon Azov adalah kelompok Neo-Nazi dari Garda Republik Ukraina yang berada di bawah komando Kemendagri negara tersebut.

Hanya beberapa hari setelah pasukan Rusia menyeberangi Ukraina, Batalyon Azov membunuh seorang warga Yunani dan menghujani dua orang lain dengan peluru hanya karena mereka berbicara dengan bahasa Rusia.

Kemenhan Rusia mengumumkan, kelompok nasionalis Ukraina menjadikan warga sipil sebagai perisai manusia.

Dalam statemennya, Kemenhan Rusia menyatakan telah membuka 6 koridor kemanusiaan, di antaranya di kota-kota Kiev, Mariupol, dan Kharkiv, menuju kota-kota lain agar warga sipil bisa keluar dari kawasan konflik.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *