Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Bantah Tudingan Biden, Kremlin: Rusia Hanya Gunakan Senjata Nuklir jika Eksistensinya Terancam

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kremlin mengatakan bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika eksistensinya terancam, pada saat kekhawatiran terus berkembang di Barat bahwa operasi militer Moskow di Ukraina dapat meningkat menjadi perang nuklir skala penuh.

Jubir Kremlin, Dmitry Peskov membuat pernyataan itu selama wawancara dengan CNN International pada Selasa, ketika ditanya apakah dia “yakin atau percaya diri” bahwa Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam konteks konflik Ukraina.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (senjata nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa tidak ada alasan lain Rusia dapat menggunakan opsi nuklir, menurut kebijakan keamanan negara itu.

Peskov lebih lanjut mencatat bahwa perang Rusia di Ukraina “berlangsung secara ketat sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Komentar itu muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa “jelas” Rusia sedang mempertimbangkan penggunaan senjata kimia dan biologi di Ukraina, memperingatkan tanggapan “berat” oleh negara Barat jika Moskow memilih untuk melakukannya.

Putin mengumumkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari. Konflik tersebut telah memicu tanggapan bulat dari negara-negara Barat, yang telah memberlakukan daftar panjang sanksi terhadap Moskow.

Pada 27 Februari, Presiden Rusia menempatkan pasukan penangkal nuklir negara itu dalam “siaga tinggi”, setelah negara-negara NATO mengatakan bahwa mereka akan mempercepat bantuan persenjataan dan militer lainnya untuk membantu Ukraina memerangi pasukan Rusia.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa “prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali dalam kemungkinan”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *