Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Berbagai Narasi Media Tentang ‘Hari Terberat Militer Israel’

Berbagai Narasi Media Tentang ‘Hari Terberat Militer Israel’

POROS PERLAWANAN– “Pagi yang berat, menyakitkan, dan tak tertahankan,””hari terberat setelah dimulainya perang,””pagi yang menyakitkan,” dan “hati kita remuk redam” adalah deskripsi-deskripsi yang disuarakan para pimpinan Israel pada Selasa 23 Januari, menyusul tewasnya minimal 21 serdadu Israel dalam serangan Perlawanan Palestina pada Senin lalu.

Diberitakan Fars, sehubungan dengan kronologi tewasnya serdadu Israel hingga sebanyak itu, Jubir IDF Daniel Hagari menjelaskan bahwa awalnya, Perlawanan Palestina menghancurkan sebuah tank dengan RPG. Setelah itu terjadi ledakan besar di sebuah bangunan bertingkat 2 hingga meruntuhkan bangunan di atas kepala para serdadu Israel yang berada di dalam gedung atau di dekatnya.

“Misi kami dilakukan dalam kondisi keamanan yang sulit. Apa yang terjadi kemarin adalah sebuah bencana nyata. Perang ini menuntut harga yang sangat mahal,” kata Hagari.

Di sisi lain, Badan Radio dan Televisi Israel (KAN) melaporkan, para serdadu IDF tengah memasang bahan peledak di dalam gedung untuk menghancurkannya secara total. Di saat itu, pasukan Hamas tiba dan menembakkan rudal antibaja ke arah gedung, yang menyebabkan ledakan sehingga bangunan itu runtuh di atas para serdadu Israel.

Menurut KAN, gedung itu berjarak 600 meter dari garis perbatasan Gaza. Operasi penyelamatan untuk mengevakuasi para serdadu dari bawah reruntuhan berlangsung hingga tengah malam. KAN memberitakan, awak tank yang disasar Hamas juga mengalami luka parah.

Harian Yedioth Ahronoth mengabarkan bahwa sesuai laporan awal, ditembakkannya 2 peluru RPG, satu ke arah tank dan lainnya ke arah gedung tempat para serdadu berada, telah menyebabkan ledakan besar tersebut.

Soal kenapa IDF berniat menghancurkan gedung tersebut, situs Walla melaporkan:”IDF berencana menghancurkan tempat persembunyian pasukan Hamas dengan cara meledakkan 10 rumah di kawasan al-Maghazi. Sekaligus agar bisa mengawasi kawasan dengan lebih baik.”

Walla menyerupakan runtuhnya gedung tersebut dengan gempa bumi.

Jurnalis stasiun televisi al-Hadath, Ziyad Halabi melaporkan:”Dua personel al-Qassam keluar dari sebuah terowongan di dekat gedung. Orang pertama menembakkan RPG ke gedung yang sudah dipasangi bom, sedangkan orang kedua menargetkan tank yang melindungi para serdadu di dalam gedung.”

Mengutip dari sumber-sumber IDF, Halabi mengatakan bahwa ledakan itu menewaskan 21 orang serdadu, termasuk 7 perwira. Tiga serdadu lain dari Unit Penerjun Payung juga tewas di kawasan lain di Khan Yunis.

Dengan tewasnya 24 serdadu ini, kerugian jiwa IDF sejak awal perang berdasarkan statistik Otoritas Israel mencapai angka 556 orang. Masih menurut statistik IDF, jumlah serdadu yang terbunuh sejak dimulainya operasi darat di Gaza sudah menyentuh angka 221 orang. Meski demikian, faksi-faksi Perlawanan meyakini bahwa angka sebenarnya jauh lebih banyak dari itu.

 

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *