Loading

Ketik untuk mencari

Berita Nasional

Buku Wartawan AS yang Baru Rilis ini Ungkap Pembantaian oleh CIA di Indonesia Selama Perang Dingin

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Wartawan Amerika, Vincent Bevins dalam buku barunya yang eksplosif berjudul “The Jakarta Method”, membeberkan pembunuhan massal yang didalangi oleh agen mata-mata Amerika CIA di Indonesia, Amerika Latin, dan di seluruh dunia selama Perang Dingin.

Bevins membangun laporannya selama bertahun-tahun untuk Washington Post, menggunakan dokumen yang baru-baru ini dideklasifikasi, penelitian arsip dan kesaksian saksi mata yang dikumpulkan di beberapa negara, untuk mengungkap pembantaian ceroboh yang dilakukan oleh orang Amerika.

“The Jakarta Method” mengungkapkan bahwa pembantaian kejam kaum kiri tak bersenjata merupakan bagian integral dari strategi kemenangan Washington dalam Perang Dingin.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis di YouTube, penulis menunjuk pada perubahan perilaku terhadap negara antikolonial antikomunis yang netral selama Perang Dingin.

Dia menekankan bahwa para penguasa di Washington memberikan uang dan wewenang kepada agen mata-mata untuk membunuh jutaan orang tak bersenjata untuk memperluas hegemoni Amerika di seluruh dunia.

“Indonesia menjadi kasus aksiomatik sebuah bangsa yang antikolonial, berhaluan kiri, namun tidak komunis. (Indonesia) cukup menekan Komunisme setelah Perang Dunia II untuk diterima sebagai sahabat Amerika,” katanya dalam wawancara tersebut.

Bevins menyebut gagasan aksioma Jakarta bahwa negara-negara netral dapat diterima oleh Amerika Serikat serta menjauh dari kekuatan komunis.

Namun, era toleransi segera berakhir pada 1953 ketika Dwight Eisenhower menjadi presiden ketika dia melihat kudeta yang dikelola CIA di Iran, diikuti oleh kudeta di Guatemala pada tahun 1954, yang berhasil menggulingkan pemerintah netral dan membawa boneka Amerika ke tampuk kekuasaan.

“CIA membalik negara-negara netral menjadi negara-negara pro-kapitalis pro-Amerika melalui izin bebas tanpa melakukan intervensi terbuka dan tanpa melibatkan pasukan,” katanya dalam wawancara YouTube.

Dari titik inilah CIA mengambil metode yang berbeda dan menggunakan akumulasi teknik dan trik dan setiap perangkat retoris selama Perang Dingin dengan metode dan mode interferensi yang berbeda, baik langsung maupun tidak langsung.

CIA menggunakan Hollywood untuk membuat rekaman palsu untuk menghancurkan Bapak Pendiri Negara, melakukan plot pembunuhan, mengarang kebohongan, dan menggunakan segala cara lain untuk menghancurkan para pemimpin di Indonesia.

Badan Intelijen AS membantu militer Indonesia membunuh sekitar satu juta warga sipil tak berdosa, menghilangkan partai komunis terbesar di luar China dan Uni Soviet dan mengilhami program teror serupa di negara-negara lain termasuk Brasil dan Chile.

Akan tetapi peristiwa ini diabaikan, justru karena intervensi rahasia CIA begitu berhasil. Tidak ada pertanggungjawaban di pihak Amerika saat lebih dari satu juta orang diperkirakan telah terbunuh selama kudeta Indonesia.

Buku tersebut mengungkapkan bahwa pembunuhan massal komunis memiliki efek khusus dan bertahan lama pada bagaimana dunia dibentuk setelah Perang Dingin.

“Tidak mungkin membunuh satu juta orang dalam waktu sesingkat itu jika mereka melakukan kekerasan atau bersiap untuk konflik dengan militer,” catat penulis.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *