Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Ciut Nyali Diancam Putin, Ukraina Resmi Bantah Terlibat Peledakan Jembatan Krimea

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, seorang penasihat Kemenhan Ukraina dalam wawancara dengan al-Jazeera mengaku, Ukraina tidak terlibat dalam peledakan jembatan Krimea di Selat Kerch beberapa hari lalu.

Serhiy Kuzan mengklaim bahwa Kiev tidak ada hubungannya dengan pengeboman di jembatan tersebut. Ia menambahkan, Moskow ingin menuding Kiev sebagai dalang ledakan tersebut, karena ada konflik dan perbedaan pendapat di dalam Istana Kremlin.

Klaim ini terlontar di saat seorang pejabat senior Ukraina dalam wawancara dengan New York Times Sabtu lalu menyatakan ia membenarkan laporan dari pihak Rusia bahwa Kiev berada di belakang ledakan dan kebakaran jembatan Krimea. New York Times sendiri tidak menyebut nama pejabat tersebut.

Jubir Kemenhan Ukraina menyatakan bahwa tak ada statemen resmi dari pihaknya yang menyebut Kiev mendalangi serangan ke jembatan Krimea. Di saat bersamaan, ia menyebut tudingan terorisme negara Pemerintah Moskow kepada Kiev sebagai hal menggelikan.

Sanggahan Ukraina soal keterlibatan dalam ledakan jembatan Krimea muncul setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin menyinggung kejadian itu dan menyebut Kiev sebagai teroris negara.

Hal ini diutarakan Putin usai pertemuannya dengan Ketua Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin. Presiden Rusia berkata, ”Sebagaimana yang Anda laporkan, tidak ada keraguan bahwa tindakan terorisme ini dilakukan dengan tujuan menghancurkan infrastruktur sipil Rusia.”

Pada Sabtu dini hari lalu, terjadinya ledakan di jembatan Krimea dan runtuhnya sebagian konstruksi jembatan menjadi berita panas. Beberapa jam setelah tersiarnya kabar soal insiden tersebut, Komite Nasional Antiterorisme Rusia mengumumkan, sebuah truk telah meledak di atas jembatan hingga merusaknya. Komite itu menyatakan, ada asumsi bahwa ledakan itu dilakukan oleh pasukan operasi khusus Ukraina.

Jembatan Krimea menghubungkan semenanjung ini dengan wilayah utama Rusia. Semenanjung ini memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia setelah referendum 2014.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *