Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Di Balik Layar Pengunduran Diri Besar-besaran di Divisi Intelijen Militer Israel

Di Balik Layar Pengunduran Diri Besar-besaran di Divisi Intelijen Militer Israel

POROS PERLAWANAN– Jurnalis al-Alam di Tepi Barat mengabarkan meruncingnya pertikaian antara Kabinet Israel dan kubu oposisi yang dipimpin Yair Lapid, yang mendesak agar pemilu dini segera diselenggarakan. Lapid memperingatkan bahwa Kabinet saat ini adalah bahaya terhadap eksistensi Rezim Zionis.

“Lapid menegaskan bahwa Kabinet pimpinan Benyamin Netanyahu, yang telah menyulut perang Gaza demi kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan maslahat tawanan Israel, tidak bisa terus berlanjut,” lapor al-Alam.

“Dalam rapat Kabinet Perang hari ini (Senin 4 Maret) dua syarat Netanyahu untuk Hamas, yaitu ‘memberikan daftar tawanan Israel yang masih hidup di Gaza’ dan ‘menentukan jumlah tawanan Palestina yang ingin dibebaskan Hamas sebagai ganti satu tawanan Israel’ telah ditolak.”

Menurut al-Alam, anggota Kabinet Perang Israel menuding Netanyahu mengajukan 2 syarat di atas untuk menghalangi proses perundingan dengan Hamas.

Peristiwa terpenting dan menghebohkan yang terjadi baru-baru ini di Israel adalah pengunduran diri sejumlah perwira Divisi Intelijen IDF. Meski jumlah persis mereka tidak disebutkan, namun bukti dan informasi menunjukkan bahwa jumlah mereka sangat banyak.

Berdasarkan kutipan al-Jazeera dari Kanal 14 Israel, Jubir IDF Daniel Hagari adalah salah satu dari sekian banyak perwira Divisi Intelijen yang mengundurkan diri.

Laporan ini menyebutkan, pengunduran diri massal ini dipicu oleh protes mereka terhadap proses operasi dan perang.

Kanal 14 memberitakan, gelombang pengunduran diri ini menunjukkan kacaunya Divisi Intelijen yang dikelola Hagari.

Laporan ini tidak menyebutkan nama dan jabatan para perwira yang mengundurkan diri tersebut.

Beberapa pekan lalu, Kanal 12 mengumumkan, para pimpinan Staf Umum IDF, Cabang Intelijen Militer IDF, Shin Bet, dan Komandan Kawasan Selatan IDF berencana mengundurkan diri setelah perang di Gaza berakhir.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *