Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Dokter Spesialis Syaraf Kerap Kunjungi Gedung Putih, Biden Diduga Idap Penyakit Parkinson

Potensi Digantikannya Biden dalam Pilpres AS Bikin Risau NATO

POROS PERLAWANAN-Dikutip Mehr dari Reuters, Gedung Putih bereaksi keras usai New York Times melaporkan dugaan Joe Biden mengidap Parkinson.

Menurut laporan New York Times, nama seorang dokter spesialis tercantum di daftar pengunjung Gedung Putih. Sejak Agustus hingga Maret, sedikitnya dokter itu telah berkunjung ke Gedung Putih sebanyak 8 kali.

Menanggapi laporan New York Times, Jubir Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengeklaim,”Apakah Presiden sedang menjalani pengobatan penyakit Parkinson? Tidak. Apakah saat ini dia sedang melalui proses perawatan Parkinson? Tidak. Apakah dia mengkonsumsi obat untuk Parkinson? Tidak.”

Penampilan mengecewakan Biden dalam debat pertama melawan Trump membuatnya berada di bawah tekanan. Sejumlah pihak mencemaskan bahwa dia mengidap penyakit yang masih dirahasiakan. Banyak pihak, termasuk dari kalangan internal Demokrat, yang mendesak agar ia mundur dari Pilpres.

Setelah memeriksa daftar pengunjung Gedung Putih, Reuters menemukan nama Dr. Kevin Cannard, yang merupakan spesialis otak, syaraf, dan gangguan motorik dari Pusat Medis Militer Walter Reed. Cannard mengunjungi Gedung Putih hingga 8 kali sejak Agustus hingga Maret. Dia juga merupakan salah satu penulis Pusat Medis Universitas Vanderbilt tentang pengobatan penyakit Parkinson setelah munculnya gejala-gejala awal.

Cannard pada pertengahan Januari bertemu dengan dokter Gedung Putih Kevin O’Connor. Harian New York Post adalah media yang pertama kali membocorkan kunjungan rutin Cannard ke Gedung Putih.

Jean-Pierre tidak memberi penjelasan terkait kunjungan berulang Cannard ke Gedung Putih. Ia hanya mengatakan, Biden menemui seorang spesialis syaraf dan otak hingga 3 kali dalam rangka check up tahunan. Soal mondar mandirnya Cannard ke Gedung Putih, Jean-Pierre mengeklaim,”Ribuan personel militer datang ke Gedung Putih untuk menjalani perawatan di Unit Medis.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *