Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Efek Insiden Perbatasan, Polisi Mesir Kini Dianggap Ancaman Potensial bagi Israel

Efek Insiden Perbatasan, Polisi Mesir Kini Dianggap Ancaman Potensial bagi Israel

POROS PERLAWANAN – Militer Israel telah merilis instruksi-instruksi baru untuk para serdadunya di perbatasan Tanah Pendudukan, menyusul aksi serdadu Mesir, Muhammad Salah yang menembak mati 3 serdadu Zionis di perlintasan Nitzana beberapa waktu lalu.

Dilansir Fars, Radio Militer Israel pada Senin 12 Juni mengumumkan bahwa Militer Israel telah memberikan instruksi baru kepada para serdadunya terkait cara menyikapi segala peristiwa keamanan di perbatasan.

Kantor berita Sputnik melaporkan bahwa berdasarkan instruksi ini, Israel memandang aparat kepolisian Mesir sebagai ancaman potensial, padahal sebelum 10 hari lalu, mereka dianggap sebagai sekutu Rezim Zionis.

Sesuai instruksi baru tersebut, para serdadu dilarang mendekati pagar pembatas, diwajibkan menjaga jarak dan tidak bergerak maju di titik-titik perbatasan kecuali atas izin komandan. Mereka juga diharuskan untuk menyiapkan laporan dan menyikapi segala bentuk gerakan tak lazim serdadu Mesir di perbatasan sebagai “operasi ofensif”. Para serdadu Israel juga diwajibkan bersiap siaga untuk menembak ke arah penyerang potensial.

Berdasarkan laporan ini, para serdadu Israel juga diperintahkan untuk memakai helm baja, segera melaporkan setiap gerakan, dan mengawasi para serdadu Mesir.

Rencananya Militer Rezim Zionis pada Selasa 13 Juni akan mengumumkan hasil penyelidikan finalnya terkait kematian 3 serdadu Israel di perlintasan Nitzana. Pada Minggu lalu, Militer Israel mengumumkan bahwa sebuah delegasi tinggi Israel telah pergi ke Kairo untuk membahas berbagai aspek penyusupan Muhammad Salah ke Tanah Pendudukan.

Sebelum ini, para serdadu Israel dari Batalion Bardelas dalam beberapa hari terakhir menolak ditugaskan selama 12 jam di perbatasan Mesir.

Situs Walla melaporkan bahwa para serdadu Rezim Zionis mengatakan kepada atasannya bahwa mereka tidak bisa berjaga dalam shift lama di perbatasan Mesir. Mereka meminta agar jadwal tugas mereka segera diubah.

Menurut harian transregional Rai al-Youm, kabar penolakan serdadu Israel untuk ditugaskan dalam waktu lama di perbatasan Mesir telah disampaikan kepada Komando Selatan Militer Israel. Akhirnya diputuskan bahwa durasi tugas para serdadu dikurangi dari 12 jam menjadi 8 jam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *