Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Haaretz: Kabinet Netanyahu Hasilkan 5 Skandal dalam 5 Hari

Haaretz: Kabinet Netanyahu Hasilkan 5 Skandal dalam 5 Hari

POROS PERLAWANAN – Harian Haaretz dalam laporannya menulis bahwa Kabinet Benyamin Netanyahu baru-baru ini terlibat sejumlah skandal, yang sebagian darinya memiliki esensi rasisme.

“Kabinet Netanyahu melahirkan 5 skandal dalam tempo 5 hari”, tulis Haaretz, dikutip Fars dari al-Jazeera.

Sebagai contoh pertama, Haaretz mengungkit statemen Menteri Keamanan Domestik, Itamar Ben-Gvir. Ben-Gvir pada pekan lalu mengatakan bahwa hak lalu lalang anak dan istrinya di jalanan Tepi Barat lebih penting dari hak lalu lalang warga Palestina.

“Ini adalah realita. Ini adalah fakta. Hak saya untuk hidup lebih diutamakan daripada hak mereka,” ujarnya.

Sehubungan dengan reaksi terhadap statemen kontroversial ini, Haaretz menulis, ”Hanya dalam beberapa jam, pernyataan rasis Ben-Gvir ditanggapi secara luas. Bahkan supermodel AS berdarah Palestina, Bella Hadid mengunggah pernyataan Ben-Gvir di akun Instagram dan membagikannya kepada 60 juta follower-nya di media sosial tersebut”.

“Tak seorang pun yang hidupnya lebih penting dari hidup orang lain”, tulis Bella menanggapi statemen Ben-Gvir.

Menurut Haaretz, Kantor Netanyahu merilis sebuah statemen setengah hati untuk mengurangi dampak destruktif pernyataan Ben-Gvir kepada Kabinet Israel, namun tidak berhasil. Bahkan salah satu menteri di Partai Ben-Gvir, Amichai Eliyahu menyerupakan Rezim Zionis di Tepi Barat dengan sebuah penjara, meski di saat bersamaan ia menganggap remeh pembandingan Israel dengan rezim-rezim apartheid.

Di kelanjutan laporannya, Haaretz menulis, ”’Rasisme nyata dan inkompetensi’ tidak terbatas pada partai-partai radikal di Aliansi Kabinet Netanyahu. Sebagai contoh, Menteri Lingkungan Hidup Idit Silman dan rekannya dari Partai Likud ‘menghinakan’ warga Arab dalam rapat Kabinet Minggu lalu. Silman berkata, ’Saya tidak akan memberikan satu shekel sekalipun kepada komunitas Arab yang mengelola berbagai asosiasi’”.

“Skandal lain di Kabinet Netanyahu berkenaan dengan tindakan Menteri Diplomasi Publik, Galit Distal-Atbaryan. Dalam tempo 5 bulan saja, dia sudah memecat 3 Kepala Kantornya karena mereka menentang reformasi yudisial yang digagas Netanyahu”, imbuh Haaretz.

Harian ini lalu menyebut pertemuan kontroversial Menlu Israel dan Menlu Libya di Roma sebagai skandal lain dalam Pemerintahan Netanyahu.

“Eli Cohen dengan cara memalukan telah menunjukkan rendahnya kualitas pemahaman dan kemampuannya dalam menilai situasi; tindakan yang menyebabkan Mangoush kehilangan posisinya di Libya. Seperti yang dikabarkan, Mangoush terpaksa lari ke Turki. Cohen juga telah menyebabkan penolakan terbuka paling tegas terhadap Israel di Timteng untuk jangka waktu lama”, tulis Haaretz.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *