Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas Bantah Kabar Penangkapan para Pimpinan Perlawanan di Rumah Sakit al-Shifa

Hamas Bantah Kabar Penangkapan para Pimpinan Perlawanan di Rumah Sakit al-Shifa

POROS PERLAWANAN– Seorang pejabat keamanan Hamas mengatakan kepada al-Jazeera, apa yang dipublikasikan oleh media-media Ibrani soal ditangkapnya puluhan pimpinan Perlawanan di rumah sakit al-Shifa adalah hoaks.

Diberitakan Mehr, petinggi Hamas itu menjelaskan, 3 foto dari list yang diklaim IDF soal penangkapan pimpinan Hamas itu berhubungan dengan para dokter yang sebelumnya telah ditangkap Rezim Zionis.

Ia menambahkan, foto-foto lain dalam “daftar pimpinan Hamas yang ditangkap di al-Shifa” adalah foto orang-orang yang saat ini berada di luar Gaza, sementara selainnya adalah foto-foto syuhada.

Ia menegaskan, klaim-klaim Israel ini dalam rangka melancarkan psy war terhadap Perlawanan Palestina.

Sejak beberapa hari lalu, IDF menggempur rumah sakit al-Shifa dengan serangan artileri dan udara. Berbarengan dengan serangan tersebut, IDF juga mengepung rumah sakit dan menembakinya secara membabi buta.

Sumber-sumber Palestina mengabarkan gugur dan terlukanya puluhan orang Palestina akibat serangan ke al-Shifa. Menurut sumber-sumber tersebut, ratusan pengungsi, pasien, jurnalis, dan kader medis terkepung di dalam rumah sakit.

Menanggapi serangan ke al-Shifa, Kemenkes Gaza mengumumkan bahwa dengan mengobral klaim-klaim kosong, Israel berupaya mengelabui dunia dan menjustifikasi serangan ke rumah sakit tersebut.

Dalam statemennya, Kemenkes Gaza menyatakan Rezim Zionis bertanggung jawab atas nyawa para pengungsi, pasien, dan kader medis di al-Shifa.

Sebelum ini, petinggi Hamas Usamah Hamdan menyebut serangan Israel ke al-Shifa sebagai upaya menyembunyikan kekalahannya di medan tempur.

“Berlanjutnya serangan ke rumah sakit al-Shifa dilakukan Israel dalam rangka menutupi kekalahan militernya. Israel mengakui telah mengeksekusi lebih dari 50 orang Palestina dan menangkap 200 orang lainnya, termasuk wartawan dan aktivis media.”

“Dunia harus menjawab pertanyaan mendasar ini: bukankah sudah saatnya untuk menghukum Rezim ini?” kata Hamdan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *