Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas Kutuk ‘Perilaku Mengerikan’ Otoritas Palestina Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi dengan Pejabat Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Hamas dengan keras mengutuk pertemuan baru-baru ini antara pejabat dari Otoritas Palestina (PA) dan menteri-menteri Israel sebagai “perilaku yang mengerikan”, menyatakan bahwa perilaku seperti itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap tujuan Palestina.

Jubir Hamas, Hazem Qassem mengatakan pertemuan tingkat tinggi tersebut mencerminkan fakta bahwa Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah dengan tegas menentang koordinasi dengan kelompok Palestina lainnya, dan mengabaikan semua pertimbangan nasional.

Pertemuan-pertemuan itu adalah sikap yang mengerikan dan dianggap sebagai “kejahatan nasional dan moral”, kata Qassem.

“Perilaku seperti itu oleh para pemimpin Otoritas Palestina tidak hanya akan mendorong beberapa pejabat di Kawasan untuk melanjutkan normalisasi hubungan mereka dengan rezim Tel Aviv, tetapi juga untuk melangkah lebih jauh dan memperkuat ikatan semacam itu,” tambahnya.

Jubir Hamas akhirnya meminta Otoritas Palestina bertanggung jawab penuh atas dampak normalisasi hubungan dengan Israel.

Bulan lalu, Hamas dan Gerakan Poros Perlawanan Jihad Islam mengecam keras pertemuan antara Kepala Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas dan Menteri Perang Israel, Benny Gantz, menggambarkannya sebagai “tikaman dari belakang” terhadap Palestina dan perjuangan mereka.

“Ini adalah pengkhianatan terhadap darah para martir,” kata Jubir Hamas lainnya, Abd al-Latif Qanou dalam sebuah pernyataan saat itu.

Pertemuan itu, katanya, mencerminkan berlanjutnya kejatuhan PA dan “pengabaian nilai-nilai nasional, serta memperindah wajah pendudukan”.

Jihad Islam mengatakan pertemuan itu datang dengan latar belakang “kejahatan pendudukan, pengepungan dan agresi” terhadap Palestina.

“Pertemuan antara Abbas dan Gantz adalah tikaman bagi rakyat kami,” kata Jubir Jihad Islam, Tareq Silmi.

Pada 14 September, sekutu politik utama Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett mengatakan pemimpin garis keras itu menentang pertemuan dengan Abbas.

Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked, orang nomor 2 di partai sayap kanan Yamina Bennett, mengutip usaha PA dalam menyeret Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *