Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas: Peluru Pejuang Perlawanan Palestina Jawaban Praktis atas Kejahatan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gerakan Perlawanan Hamas Palestina mengatakan bahwa tembakan yang ditembakkan oleh pejuang Perlawanan Palestina dalam operasi pembalasan di dekat permukiman ilegal di bagian selatan Tepi Barat adalah tanggapan praktis terhadap kejahatan yang dilakukan rezim Israel terhadap Palestina.

Jubir Hamas, Hazem Qassem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi Sabtu malam di dekat permukiman ilegal Israel di Kiryat Arba, di mana seorang pemukim Israel tewas dan empat orang lainnya terluka, “membuktikan bahwa front Perlawanan dapat mengejutkan penjajah dan memberikan mereka pukulan menyengat”.

“Peluru Perlawanan adalah tanggapan praktis terhadap kebijakan perluasan permukiman Zionis, kejahatan yang mereka lakukan, dan penodaan berulang mereka terhadap kompleks Masjid al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi,” ia menggarisbawahi.

Selain itu, Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga menyatakan bahwa operasi penembakan menandakan bahwa semangat perlawanan sedang meningkat di kalangan Palestina dari semua lapisan masyarakat, dan menunjukkan bahwa fajar revolusi rakyat dan pembebasan pendudukan Tanah Palestina yang diduduki telah datang.

“Pejuang kami mampu membuat musuh membayar kejahatan terorisnya di mana saja dan kapan saja,” katanya.

Setelah operasi penembakan yang disebutkan di atas di sebuah pos pemeriksaan dekat permukiman Kiryat Arba, yang terletak di dekat kota al-Khalil di Tepi Barat yang diduduki, seorang pemuda Palestina ditabrak oleh seorang pejabat keamanan Israel dan ditembak mati oleh seorang tentara yang sedang tidak bertugas.

Dia disebut oleh media Palestina sebagai Muhammed Kamel al-Jabari, seorang pejuang Perlawanan Hamas, yang saudara laki-lakinya Wael telah menjalani hukuman seumur hidup di penjara Israel sebelum dibebaskan dan dikirim ke Jalur Gaza dalam kesepakatan pertukaran tahanan Gilad Shalit pada 2011.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa setelah serangan itu, permen dibagikan kepada pengemudi di al-Khalil dalam perayaan, kembang api ditembakkan, dan ada nyanyian yang terdengar untuk mendukung Front Perlawanan Palestina.

Israel telah membunuh sedikitnya 183 warga Palestina sejak awal 2022 di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, termasuk 26 orang sejak awal Oktober, kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah laporan baru kemarin.

Kelompok-kelompok hak asasi lokal dan internasional telah mengutuk penggunaan kekuatan Israel yang berlebihan dan “kebijakan tembak-menembak” menyasar warga Palestina.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *