Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Hanya Dua Pilihan Tersisa bagi AS di Yaman: Bertahan hingga Hancur atau Malu karena Kabur

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan Amerika Serikat terjebak di antara dua pilihan “malang”, untuk tetap tinggal di Yaman dan menghadapi kekalahan, atau meninggalkan perang dan dicap pecundang karena kabur atau melarikan diri.

“Musuh terjebak di antara dua kemalangan. Revolusi [Islam] telah mengekang musuh sedemikian rupa sehingga jika musuh tetap tinggal, ia harus membayar harganya dan jika ia pergi, ia melarikan diri. Musuh akan hancur jika tetap berada di Yaman, dan akan [dianggap] melarikan diri jika pergi,” kata Mayor Jenderal Hossein Salami dalam sebuah upacara pada Rabu.

Dia mengatakan bahwa Amerika telah gagal bahkan dalam hal menggunakan taktik perang mereka terlepas dari infrastruktur dan senjata canggih miliknya.

“Tentara yang [diyakini] sebagai tentara paling modern di dunia menarik diri dari Afghanistan dengan sangat memalukan sehingga meninggalkan sebagian besar senjatanya,” katanya.

AS telah memberikan dukungan logistik dan mentransfer suku cadang pesawat tempur Saudi yang rutin melakukan serangan udara terhadap Yaman sejak agresi militer dimulai pada 2015.

Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyetujui kesepakatan potensial senilai hingga $500 juta dalam layanan dukungan militer untuk Arab Saudi, dan mengirimkan kesepakatan tersebut ke Kongres untuk ditinjau, kata Pentagon.

“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri AS dan tujuan keamanan nasional dengan membantu meningkatkan keamanan negara sahabat yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi di Timur Tengah,” kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Itu adalah perjanjian militer besar pertama untuk Arab Saudi yang dikirim ke Kongres sejak Joe Biden menjabat pada 20 Januari.

Ini terjadi meskipun pada bulan Februari, Biden mengumumkan bahwa dia akan mengakhiri dukungan AS untuk perang di Yaman, termasuk “penjualan senjata yang relevan”.

“Perang ini harus berakhir,” Biden menyatakan pada saat itu, menambahkan bahwa konflik tersebut telah menciptakan “bencana kemanusiaan dan (bencana) strategis”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *