Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Hizbullah: Iran ‘Pembela Garis Depan’ Urusan Palestina

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pejabat senior Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon menggambarkan Iran sebagai “pembela garis depan perjuangan Palestina” untuk pembebasan dari pendudukan dan agresi Israel.

Sheikh Hassan al-Baghdadi, seorang anggota Dewan Pusat Hizbullah, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah upacara yang diadakan di Beirut pada Jumat untuk memperingati tahun ke-33 wafatnya pendiri Revolusi Islam, Imam Khomeini.

“Teheran memberikan uluran tangan kepada setiap orang yang jujur, yang ingin melindungi negaranya atau membebaskannya dari pergolakan pendudukan,” kata al-Baghdadi.

Dia juga mengingat dukungan teguh Republik Islam terhadap Lebanon selama perang untuk membebaskan bagian selatan negara itu dari pendudukan militer Israel pada awal 2000-an.

Rezim Israel mengobarkan dua perang di Lebanon pada 2000 dan 2006. Pada kedua kesempatan itu, rezim pendudukan dipaksa untuk mundur secara memalukan berkat semangat perlawanan Hizbullah dan pertahanan heroik atas kedaulatan negara dan integritas teritorial.

“Di Lebanon [juga], Republik Islam berada di atas angin dengan mendukung kami dalam [upaya kami] untuk membebaskan selatan dan melindunginya dari invasi,” kata al-Baghdadi.

Dia berbicara panjang lebar tentang kehidupan dan warisan Imam Khomeini, memuji almarhum pendiri Revolusi Islam karena meletakkan dasar sebuah revolusi yang independen dari Timur dan Barat.

Revolusi telah berubah menjadi “model reformasi dan pembelaan kepentingan umat Islam”, kata pejabat Lebanon itu.

Al-Baghdadi mengacu pada slogan yang diangkat oleh Imam Khomeini setelah kemenangan gemilang Revolusi Islam pada 1979, yakni menolak blok kekuatan Barat dan Timur.

Imam Khomeini memelopori revolusi yang menggulingkan monarki yang didukung AS di Iran dan secara efektif menutup babak panjang campur tangan Barat di negara itu.

Hari Jumat 3 Juni kemarin menandai peringatan tahun ke-33 wafatnya pemimpin karismatik, yang meninggal pada 3 Juni 1989.

Al-Baghdadi juga berbicara kepada orang-orang di negaranya yang dia tegaskan telah menempatkan kepercayaan mereka di tangan Amerika Serikat, merujuk pada elemen anti-revolusioner.

“Kepada mereka yang terus mengandalkan Amerika untuk menumpuk tekanan pada mereka yang membebaskan Lebanon dari [momok] Israel dan [kelompok teroris Takfiri] ISIS, kami mengatakan ‘Anda harus putus asa’… tidak mencapai hasil positif,” kata pejabat itu.

“Kami tidak akan membiarkan Anda dan tuan Anda untuk menghancurkan [bahkan] sedikit pun tanah Lebanon dan reputasi Lebanon demi musuh Israel,” pejabat Hizbullah itu menegaskan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *