Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Hizbullah Resmi Tegaskan Bukan Bagian dari Gencatan Senjata Gaza-Israel

POROS PERLAWANAN – Dikutip Aljazeera, Kelompok Perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah mengonfirmasi pada 22 November bahwa mereka tidak akan terlibat dalam perjanjian gencatan senjata yang diumumkan pada hari sebelumnya antara Israel dan Perlawanan Gaza.

“Hizbullah bukan bagian dari negosiasi terkait perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel,” kata seorang pejabat Hizbullah kepada Al-Jazeera pada Rabu.

“Setiap eskalasi Israel di Lebanon Selatan atau Gaza selama gencatan senjata akan ditanggapi langsung oleh Hizbullah,” sumber itu menambahkan.

Surat kabar Israel, Maariv sebelumnya mengeklaim Hizbullah akan menjadi “bagian dari gencatan senjata selama Israel mematuhinya”, dan menghubungkan kutipan tersebut dengan “pejabat senior Hizbullah” yang berbicara dengan Al-Jazeera.

Kanal berita Lebanon LBCI juga mengutip “sumber” yang mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza “mungkin berlaku di Lebanon Selatan”.

Hamas dan Israel mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata empat hari pada Rabu pagi.

“Setelah perundingan yang sulit dan rumit selama berhari-hari, kami mengumumkan, dengan pertolongan dan karunia Allah Yang Maha Esa, bahwa kami telah mencapai perjanjian gencatan senjata kemanusiaan (gencatan senjata sementara) untuk jangka waktu empat hari, dengan upaya yang gigih dan mulia dari Qatar dan Mesir, ” bunyi pernyataan Hamas.

Gencatan senjata selama empat hari diperkirakan tidak akan berlaku hingga keesokan paginya.

Hizbullah mengumumkan pada 22 November bahwa mereka menargetkan situs Al-Raheb dengan rudal Burkan, serta situs Bayad Blida dan Barak Yiftah. Semua serangan tersebut “menyebabkan kerusakan langsung”.

Beberapa jam sebelumnya, pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah menyambut delegasi Hamas di Beirut.

“Pertemuan tersebut meninjau kejadian terkini, menilai posisi, dan membahas perkembangan dan kemungkinan di semua lini, terutama di Gaza,” lapor media Pemerintah Lebanon.

“Pentingnya melanjutkan kerja dan koordinasi,” telah dibahas, kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

Pertemuan itu terjadi satu hari setelah dua jurnalis Al-Mayadeen, serta seorang wanita lanjut usia dan beberapa lainnya, tewas dalam pengeboman Israel di Lebanon Selatan.

Hizbullah pun membalas aksi Israel tersebut dengan serangan rudal Katyusha di pangkalan militer Beit Hilal, serta serangan di lokasi lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *