Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Hizbullah: Saudi Harus Minta Maaf atas Tindakan ‘Salah’ dan ‘Amoral’ terhadap Lebanon

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gerakan Poros Perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa Arab Saudi harus meminta maaf atas tindakannya terhadap Lebanon, mengacu pada perang diplomatik yang telah dimulai Riyadh dan sekutunya melawan Beirut.

“Arab Saudi telah memulai perang melawan Lebanon,” Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengatakan kepada jaringan televisi al-Manar Lebanon pada Kamis 4 November.

“Riyadh harus meminta maaf kepada Lebanon atas tindakan yang salah dan tidak bermoral ini yang tidak sesuai dengan standar apa pun,” tambahnya.

Arab Saudi menarik duta besarnya dari Lebanon dan mengusir utusan Lebanon untuk Riyadh akhir bulan lalu.

Langkah itu dilakukan setelah George Kordahi, yang saat ini menjadi Menteri Informasi Lebanon, mengatakan dalam sebuah program televisi bahwa perang yang dipimpin Saudi di Yaman adalah tindakan agresi oleh Riyadh dan Uni Emirat Arab, sekutu paling signifikan Kerajaan dalam aksi militer brutalnya.

Dia menyebut perang tersebut “tidak masuk akal”, dan mengatakan perang harus dihentikan karena dia menentang perang antara orang-orang Arab. Kordahi juga mengatakan bahwa pasukan tentara Yaman dan pejuang sekutu mereka dari Komite Populer “membela diri mereka sendiri… melawan agresi eksternal”.

Perang telah menewaskan puluhan ribu orang Yaman dan mendorong seluruh Yaman mendekati ambang kelaparan.

UEA, Bahrain, dan Kuwait, bagaimanapun, mengikuti jejak Arab Saudi dengan memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Lebanon.

Terlepas dari desakan Riyadh dan sekutunya untuk memperdalam krisis diplomatik dengan Lebanon, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib menyerukan pada Senin untuk memulai pembicaraan dengan Arab Saudi sebagai bagian dari upaya yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan yang sedang berlangsung.

Pejabat Hizbullah menghubungkan tindakan terbaru Riyadh dengan kegagalan Kerajaan Saudi untuk memengaruhi politik Lebanon “terlepas dari uang yang telah dibayarkan kepada para pendukungnya [di Lebanon]”.

Dia mengatakan Kerajaan itu juga berusaha mengambil kerugian regionalnya di Lebanon.

“Salah satu alasan krisis [diplomatik] saat ini adalah bahwa Arab Saudi telah menemukan dirinya dalam situasi, di mana ia tidak dapat lagi menanggung kerugiannya di Kawasan,” kata Sheikh Qassem.

“Arab Saudi berusaha untuk menerapkan beberapa tekanan terhadap Lebanon sehingga dapat mengalihkan perhatian dari perjuangan yang sedang berlangsung di Yaman,” ia menyimpulkan, merujuk pada kemunduran yang dialami pasukan pimpinan Saudi di tangan pasukan pertahanan Yaman di Provinsi Ma’rib.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *