Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hizbullah Sebut Latihan Militer Bersama Negara Arab-AS-Israel Bak ‘Belati’ di Jantung Palestina

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, seorang anggota Gerakan Poros Perlawanan Hizbullah menyebut latihan perang yang diselenggarakan bersama oleh negara-negara Arab dan Israel akan mendorong rezim pendudukan untuk melakukan lebih banyak tindakan agresi terhadap Lebanon dan Palestina.

Wakil Anggota Dewan Eksekutif Hizbullah, Nabil Qaouk, membuat pernyataan pada Sabtu, tiga hari setelah Amerika Serikat memulai latihan Angkatan Laut bersama pertamanya dengan Israel, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain di Laut Merah.

“Latihan militer yang diadakan oleh negara-negara Arab dan rezim Zionis adalah belati di jantung al-Quds, Palestina dan semua bangsa di Kawasan,” katanya.

“(Latihan) ini mendorong musuh Zionis untuk melakukan tindakan agresi lebih lanjut terhadap Lebanon dan Palestina, dan merupakan noda memalukan di dahi para pemimpin normalisasi dengan rezim Zionis,” tambah pejabat itu.

Komando Pusat Angkatan Laut AS (NAVCENT) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “latihan operasi keamanan maritim multilateral” yang digelar selama lima hari akan “meningkatkan interoperabilitas antara tim pencegat dari pasukan maritim yang berpartisipasi”.

UEA dan Bahrain tahun lalu menormalkan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv di bawah kesepakatan yang ditengahi AS, yang dikutuk oleh Palestina sebagai “tikaman dari belakang” yang membahayakan perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Di tempat lain dalam sambutannya, Qaouk mengatakan bahwa senjata Poros Perlawanan diperlukan untuk menghadapi musuh Israel dan akan selalu demikian, saluran TV al-Manar melaporkan.

“Terlepas dari semua tekanan eksternal, krisis, dan intervensi asing, prioritas Poros Perlawanan adalah peningkatan kesiapan untuk menghadapi agresi Israel. Kami berjanji akan menciptakan kemenangan yang lebih besar dari tahun 2000 dan 2006,” ujarnya.

Pejabat Hizbullah itu juga menekankan bahwa sejak tahun 2006, Poros Perlawanan telah meningkatkan kekuatannya baik secara kuantitas maupun kualitas dan berubah menjadi “benteng kuat” yang melindungi negara dan rakyat Lebanon.

“Dengan kebersamaan tentara-bangsa-Poros Perlawanan, Lebanon selatan (basis Hizbullah) hari ini merupakan garis depan pembela martabat dan kedaulatan Lebanon,” katanya.

Hizbullah didirikan setelah invasi dan pendudukan Israel tahun 1982 di Lebanon selatan. Sejak itu, kelompok Poros Perlawanan populer telah tumbuh menjadi kekuatan militer yang kuat.

Lebanon berjuang dalam dua perang dengan Israel pada tahun 2000 dan 2006. Pada kedua kesempatan, kontribusi medan pertempuran oleh Hizbullah terbukti sebagai aset yang sangat diperlukan, memaksa militer Israel mundur dan menghancurkan mitos tak terkalahkan entitas pendudukan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *