Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Infiltrasi di Struktur Keamanan Israel, Sebagian Elemen Militer Zionis Bekerja Sama dengan Perlawanan dalam ‘Badai al-Aqsa’

Infiltrasi di Struktur Keamanan Israel, Sebagian Elemen Militer Zionis Bekerja Sama dengan Perlawanan dalam ‘Badai al-Aqsa’

POROS PERLAWANAN – Dilansir Tasnim, Militer Israel dalam laporan evaluasi terhadap Operasi Badai al-Aqsa menyatakan bahwa antara 800 hingga 1.000 pejuang Palestina pada Sabtu 8 Oktober lalu bertolak dari 80 titik untuk menyerang 20 kibbutz (permukiman Zionis) dan 11 pangkalan militer Israel.

Di bagian lain laporannya, Militer Irsael menyatakan bahwa Hamas merancang rencana operasi ini lebih dari satu tahun lalu dan menyimpannya rapat-rapat.

Sebuah sumber di Perlawanan Palestina mengatakan kepada Tasnim, bahwa sebagian dari informasi yang diperoleh dari kawasan-kawasan yang disusupi, berasal dari sejumlah anasir Militer Israel.

Menurut sumber itu, sebagian dari anasir Israel sudah sejak lama bekerja sama dengan faksi-faksi Perlawanan. Informasi yang didapat dari mereka digunakan untuk penyusupan para pejuang dalam Operasi Badai al-Aqsa ke kibbutz-kibbutz, terutama pangkalan-pangkalan militer di sekitar Gaza.

Petinggi Perlawanan ini menambahkan bahwa kerja sama ini tidak terbatas dalam masalah intelijen saja, karena sudah lama pihak Palestina memenuhi kebutuhan perangkatnya dari para serdadu Israel.

Tasnim melaporkan bahwa sejak beberapa waktu lalu, ada berbagai laporan di sumber-sumber Ibrani soal pentingnya penjagaan di tengah Militer Israel. Salah satu contohnya berkaitan dengan masalah kecanduan narkoba yang menyebar di kalangan serdadu, terutama Pasukan Cadangan. Media-media Ibrani menyatakan bahwa banyak serdadu Israel yang rela menyerahkan senjata mereka kepada pihak Palestina dengan imbalan uang atau narkoba.

Harian Maariv melaporkan bahwa setelah dibangunnya tembok penghalang antara Israel dan Mesir, faksi-faksi Palestina berpaling ke kamp-kamp militer Israel untuk memasok senjata.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejuang Palestina, terutama Pasukan Khususnya, menggunakan senjata-senjata yang biasanya digunakan Tentara Israel.

Berdasarkan laporan Tasnim, dalam rangka memenuhi kebutuhan senjata untuk para pejuang, terutama di Tepi Barat, faksi-faksi Perlawanan menggunakan 3 cara. Pertama, membeli senjata dari sindikat penyelundup di Israel. Kedua, menyatroni kamp militer dan gudang-gudang senjata Israel. Ketiga, bekerja sama dengan sebagian serdadu Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *