Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ingin Tahu Apa yang Terjadi di Penjara-penjara Israel? Baca Ini!

Anda Ingin Tahu Apa yang Terjadi di Penjara-penjara Israel? Baca Ini!

POROS PERLAWANAN– Seorang tawanan wanita Palestina, Hanan al-Burghutsi mengungkap sejumlah kejadian yang dialaminya di penjara Israel, yang meliputi persekusi, penyiksaan, dan penghinaan kepada para tawanan wanita.

Al-Burghutsi mengatakan bahwa kabar-kabar kemenangan Perlawanan serta dukungan publik dunia untuk Palestina telah membuatnya melupakan derita siksa penjara.

“Kondisi tawanan wanita atau pria di penjara-penjara Rezim Pendudukan tidak bisa dideskripsikan; siksaan dan persekusi yang dialami para tawanan wanita. Mereka (orang-orang Zionis) mendatangi kami dan berkata bahwa tak seorang pun peduli kalian, tidak ada yang bertanya tentang kalian, kalian sudah terputus dari dunia, orang-orang disibukkan dengan perang, dan kami akan memperlakukan kalian sesuka hati kami,” tutur al-Burghutsi dalam wawancara dengan al-Alam.

“Para tawanan wanita yang ditahan setelah 7 Oktober hingga sekarang tidak pernah selamat dari pemukulan, cacian, dan ancaman pemerkosaan. Sedangkan kami yang sudah ditawan sebelum 7 Oktober, dibuat kelaparan. Mereka mengambil segala jenis makanan, bahkan garam, gula, dan air dari kami. Mereka juga mengambil televisi dan radio untuk mengisolasi kami dari dunia sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Juga supaya tak seorang pun di luar mengetahui apa yang dialami para tawanan wanita.”

“Mereka memukuli, menghardik, dan menempatkan kami di ruang-ruang gelap. Mereka menyemprotkan gas cabe dan gas air mata. Mereka juga memisahkan wakil para tawanan wanita dari kami, membaringkannya di lantai, dan memukulinya. Semua ini terjadi pada 7 Oktober. Mereka mengulanginya lagi secara lebih buruk pada 19 Oktober. Kami ditempatkan di dalam ruang dan disemprot dengan gas air mata. Mereka bahkan menutup jendela kecil tempat sirkulasi udara.”

Di akhir wawancara, al-Burghutsi mengatakan,”Dengan semua siksaan ini, kami merasakan kebebasan, kemuliaan, dan kebanggaan, sebab kami jelas-jelas melihat kekalahan di mata para sipir. Kami mendengar berita-berita baru dari para tawanan wanita baru.”

“Ketika kami mendengar saudara-saudara kami di Yaman menembakkan rudal ke Israel, atau ketika menahan kapal Isarel, kami tidak lagi butuh air dan makanan. Ketika kami mendengar rudal-rudal Perlawanan Lebanon telah mengaktifkan sirena bahaya, juga ketika mengetahui bahwa orang-orang merdeka di seluruh dunia berunjuk rasa mendukung Perlawanan, kami melupakan rasa haus dan lapar.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *