Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Ini Alasan Rusia Tidak Suka Lapid di Posisi PM Israel

Ini Alasan Rusia Tidak Suka Lapid di Posisi PM Israel

POROS PERLAWANAN – Sumber-sumber berita Ibrani melaporkan bahwa Rusia tidak suka Yair Lapid menjabat sebagai PM Israel.

Dilansir Fars, situs Arab48 mengutip dari Kanal 13 Israel bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak senang Lapid menjadi PM Israel. Putin berpendapat, keberadaan Lapid di pucuk kekuasaan akan menjadi faktor yang bisa merusak hubungan bilateral Moskow-Tel Aviv.

Berdasarkan laporan ini, Dubes Rusia untuk Israel, Anatoly Victorov dalam pertemuan tertutup dengan sejumlah pejabat Rezim Zionis memberitahukan sikap Kremlin terkait posisi Lapid sebagai PM Israel.

Menurut Kanal 13, pemicu ketidaksenangan Moskow adalah statemen Lapid terkait perang Rusia vs Ukraina. Dubes Rusia menegaskan, bertahannya Lapid di posisi PM Israel bisa menyebabkan kesulitan-kesulitan dalam hubungan kedua belah pihak.

Pada Mei lalu, Menlu Rusia Sergey Lavrov merilis statemen yang membuat Israel tersinggung. Dalam wawancara dengan kanal Italia, Mediaset, Lavrov ditanya kenapa Rusia masih menyatakan harus menumpas paham Nazi di Ukraina, padahal Presiden Ukraina sendiri adalah orang Yahudi. Menlu Rusia pun menukas bahwa “Hitler juga punya darah Yahudi”.

Lapid, yang saat itu masih menjabat sebagai Menlu Israel, melalui unggahannya di Twitter menyebut ucapan Lavrov “memalukan, tidak bisa dimaafkan, dan sebuah kesalahan historis mengerikan”.

“Orang-orang Yahudi tidak mungkin membunuh sesama mereka di Holocaust. Menuduh orang-orang Yahudi sendiri dengan tuduhan antisemitisme adalah level terendah rasisme terhadap kaum Yahudi,” cuit Lapid.

Merespons cuitan Lapid, Kemenlu Rusia menegaskan bahwa statemen Menlu Israel itu “bertentangan dengan sejarah dan secara gamblang menjelaskan alasan dukungan Rezim Israel saat ini untuk Rezim Neo-Nazi di Kiev”.

Moskow menyinggung poin dalam pernyataan Lavrov bahwa status Zelensky sebagai orang Yahudi tidak menghalangi diaturnya Ukraina oleh orang-orang Neo-Nazi.

“Antisemitisme tidak berhenti dalam kehidupan sehari-hari dan politik, justru kian tumbuh (di Ukraina),” tegas Kemenlu Rusia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *