Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Intercept: Jangan Percaya Fantasi AS-Israel untuk Lebanon

POROS PERLAWANAN – Situs berita Amerika, Intercept, dalam artikelnya pada Senin 21 Oktober yang ditulis oleh Séamus Malekafzali, mengupas realitas di lapangan yang berusaha ditutupi oleh militer Israel. Dengan judul “Don’t Believe the U.S.–Israel Fantasy for Lebanon“, artikel ini membongkar narasi kemenangan yang coba dibangun Israel untuk memengaruhi opini publik domestiknya, meski kenyataan di lapangan menunjukkan gambaran yang jauh lebih kompleks.

Intercept menyoroti bahwa propaganda militer Israel, yang banyak disebarkan melalui media Barat, bertujuan menciptakan kesan sukses besar dalam operasi darat di Lebanon. Namun, kenyataannya, operasi Israel hanya berhasil menguasai wilayah-wilayah kecil di sepanjang garis depan perbatasan. Jarak tempuh operasi ini tidak signifikan, sementara Hizbullah tetap mempertahankan posisinya di perbatasan, terlibat dalam bentrokan yang terus memakan korban di pihak Israel.

Laporan yang dikeluarkan Israel, termasuk klaim seorang warga Lebanon yang ditangkap bahwa rekan-rekannya kabur, digambarkan Intercept sebagai bagian dari manipulasi informasi yang bertujuan membangun citra keberhasilan. Pada kenyataannya, dalam bentrokan terakhir, lima tentara Israel tewas, yang menunjukkan bahwa aksi perlawanan Hizbullah masih kuat.

Lebih lanjut, artikel ini mengungkap bagaimana Hizbullah memperluas jangkauan serangannya hingga ke dalam wilayah Israel, termasuk serangan drone yang mematikan di dekat Haifa pada 13 Oktober, yang menewaskan empat tentara Israel dan melukai puluhan lainnya. Hizbullah juga meluncurkan roket dengan daya ledak besar ke arah Tel Aviv, meski kehilangan sejumlah pemimpin pentingnya.

Di tengah realitas lapangan yang menunjukkan kekuatan perlawanan Hizbullah masih solid, pejabat Israel dan Amerika Serikat sudah mulai membicarakan masa depan Lebanon tanpa Hizbullah. Ini mencerminkan ambisi Israel dan sekutu-sekutunya, yang meski menghadapi perlawanan sengit, tetap mencoba memproyeksikan visi politik mereka untuk wilayah tersebut.

Artikel Intercept dengan cermat menunjukkan betapa jauhnya perbedaan antara klaim-klaim kemenangan Israel dan kenyataan yang terjadi. Lebih dari sekadar peperangan fisik, ini adalah pertarungan narasi yang mempertaruhkan kebenaran di mata dunia. [PP/MT]

 

 

 

 

 

 

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *