Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Irak Kecam Serangan Drone Terbaru Turki atas Wilayah Kurdi, Janjikan Tanggapan yang Diperlukan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Baghdad mengutuk Turki atas serangan pesawat tak berawaknya yang mematikan di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, menjanjikan “langkah-langkah yang diperlukan” sebagai tanggapan atas serangan itu.

Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa tindakan seperti itu “merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak dan ancaman terhadap keamanan rakyat sipil, beberapa di antaranya kehilangan nyawa dan menderita luka-luka akibat serangan itu”.

“Serangan ini merusak keamanan Irak dan stabilitas rakyatnya, dan membutuhkan sikap bersatu untuk dihadapi,” tambah pernyataan itu.

Kementerian juga menjanjikan “langkah-langkah yang diperlukan setelah menyelesaikan penyelidikan menyeluruh atas serangan itu”.

Pada Rabu, sebuah pesawat tak berawak Turki menyerang pangkalan keamanan milik Pasukan Perlindungan Ezidxan, yang bersekutu dengan apa yang disebut Persatuan Komunitas Kurdistan dan didukung oleh kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), di sub-distrik Sinjar di wilayah Kurdistan Irak.

Menurut jaringan berita televisi Kurdistan 24 berbahasa Kurdi, serangan itu menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai beberapa lainnya. Namun, beberapa media lain menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak empat orang.

Sementara itu, sejumlah roket BM-21 Grad dilaporkan menargetkan pangkalan militer di provinsi Nineveh, Irak utara, yang menampung pasukan Turki yang terlibat dalam operasi militer yang sedang berlangsung terhadap posisi PKK di wilayah semi-otonom Kurdistan.

Jaringan berita televisi berbahasa Arab al-Mayadeen Lebanon melaporkan bahwa proyektil menghantam pangkalan Zilkan di wilayah Bashiqa Irak utara pada Sabtu pagi.

Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan Unit Mobilisasi Populer anti-teror Irak –lebih dikenal dengan nama Arab Hashd al-Sha’abi– melaporkan bahwa lima roket Grad 122mm telah menghantam pangkalan tersebut.

Turki meluncurkan serangan lintas batas baru ke Irak, dengan nama sandi Operasi Claw-Lock, pada bulan April. Serangan militer udara dan darat menargetkan posisi yang dicurigai PKK di distrik Zab, Basiyan, Avasheen, dan Korajiwar di wilayah Kurdistan.

Sebagai tanggapan, Baghdad memanggil Duta Besar Turki, Ali Riza Guney dan memberinya nota protes “dengan kata-kata keras”, menyebut operasi itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Irak.

Ankara juga memanggil kuasa usaha Irak, memberi tahu pejabat itu bahwa operasi militer itu akan berlanjut jika Baghdad tidak mengambil tindakan terhadap anggota PKK.

Militan PKK -yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa- secara teratur bentrok dengan pasukan Turki di tenggara Turki yang didominasi Kurdi yang terhubung ke Irak utara.

Gencatan senjata yang goyah antara PKK dan Pemerintah Turki runtuh pada Juli 2015, dan serangan terhadap pasukan keamanan Turki telah meningkat sejak itu.

Tercatat lebih dari 40.000 orang telah tewas selama konflik tiga dekade antara Turki dan kelompok militan yang menuntut otonomi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *