Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Israel Akui Bongkar Kubur Jenazah-jenazah Rumah Sakit Gaza

POROS PERLAWANAN– Militer Israel (IDF) dalam statemennya mengakui telah mengeluarkan jenazah-jenazah di rumah sakit Naser di Gaza dari kubur.

Dilansir al-Alam, IDF mengeklaim bahwa tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengidentifikasi para tawanan Israel yang ditawan Hamas sejak Oktober lalu.

Jubir Komisaris HAM PBB Voker Turk menyatakan, ia dibuat syok oleh tersiarnya laporan penghancuran rumah sakit Naser dan Shifa di Gaza, juga kuburan-kuburan massal berisi ratusan jenazah warga Palestina.

Menurutnya, sejumlah jenazah itu ditemukan dalam keadaan tangan terikat, yang merupakan bukti pelanggaran nyata HAM dan hukum internasional.

Berdasarkan laporan ini, Otoritas Palestina mengumumkan ditemukannya 283 jenazah di rumah sakit Naser dan 30 jenazah di rumah sakit Shifa. Jenazah-jenazah itu dikubur di bawah sampah. Sebagian dari mereka adalah wanita dan lansia.

Turk juga mengutuk serangan udara Israel ke Rafah di selatan Gaza. Ia menyatakan, serangan udara pada 20 April itu menewaskan 24 warga Palestina, yang sebagian besar mereka adalah wanita dan anak-anak.

Tiap 10 menit, seorang anak Palestina gugur atau terluka di Gaza, kata Turk.

Setelah berlalunya 200 hari agresi Israel ke Gaza dengan dukungan AS, sebanyak 112 ribu warga Palestina gugur dan terluka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Gaza juga dilanda kelaparan dan kehancuran yang sangat massif.

Sementara itu, penyelidikan yang dilakukan mantan Menlu Prancis Catherine Colonna mengungkapkan, Israel masih belum bisa membuktikan tuduhannya bahwa UNRWA mempekerjakan 400 pegawai yang berafiliasi kepada Hamas.

Sebelum ini, Tel Aviv mengeklaim bahwa sejumlah pegawai UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.

Menyusul tuduhan ini, sejumlah negara penyokong UNRWA menolak memenuhi anggaran organisasi ini sebanyak 450 juta Dolar.

Namun setelah Israel tidak bisa membuktikan tuduhannya, beberapa negara seperti Swedia, Kanada, Jepang, Prancis, dan Uni Eropa memulai kembali sokongan mereka untuk UNRWA. Hanya AS dan Inggris yang masih menolak membantu.

Sekjen PBB Antonio Guterrers menyatakan bahwa di tengah kebutuhan 2 juta warga Gaza kepada makanan, air, dan obat-obatan, dihentikannya bantuan UNRWA akan menjadikan Gaza sebagai neraka.

UNRWA memulai aktivitasnya sejak tahun 1950. Organisasi ini melayani 6 juta warga Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Gaza, Tepi Barat, dan Quds Timur.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *