Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Izzuddin al-Qassam Akui Bertanggung Jawab atas Operasi di Distrik Ariel

POROSPERLAWANAN – Brigade Izzuddin al-Qassam pada Senin malam 2 April merilis statemen terkait operasi penembakan atas Zionis di distrik Ariel.

Dilansir Fars, kantor berita Sama melaporkan bahwa sayap militer Hamas ini menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan pada Jumat malam 29 April tersebut.

Izzuddin al-Qassam menegaskan, operasi ini adalah respons terhadap agresi keji Rezim Zionis ke Masjid Aqsa dan jemaah Palestina; agresi yang akibat-akibatnya tidak pernah dipikirkan oleh Israel.

Faksi Perlawanan ini menyatakan kebanggaannya terhadap operasi yang dilakukan para pejuangnya ini; para pejuang yang bahu membahu bersama pasukan-pasukan Perlawanan Palestina lain di Tanah Pendudukan dalam perjuangan mereka.

Dalam statemennya, Izzuddin al-Qassam menyatakan bahwa operasi di atas tidak akan menjadi operasi serupa yang terakhir.

Jubir Hamas, Hazim Qasim pada Sabtu dini hari 30 April mengatakan, operasi penembakan di distrik Ariel menegaskan bahwa revolusi telah menyala di seluruh titik Tepi Barat.

“Operasi di Ariel menunjukkan kegagalan pengaturan keamanan Penjajah di hadapan tekad para pemuda Palestina untuk melakukan perlawanan,” kata Qasim.

Tentara Israel pada Sabtu dini hari mengabarkan terjadinya penembakan di dekat distrik ZIonis Ariel yang terletak di Tepi Barat.

Menurut laporan Kanal 13 Israel, dua pemuda Palestina menembak seorang penjaga keamanan Ariel dan membunuhnya.

Radio Israel mengumumkan, insiden keamanan di Ariel ini masih belum berakhir. Aparat keamanan masih memburu para pelaku.

Jurnalis al-Mayadeen di Tanah Pendudukan mengatakan, setelah kejadian ini, Tentara Israel menutup gerbang masuk ke kawasan Selfit.

Direktur Kantor al-Mayadeen di Israel juga menyatakan, distrik Ariel berada di bawah penjagaan ketat. Menurut al-Mayadeen, penembakan terhadap aparat keamanan Ariel ini dilakukan dari jarak yang sangat dekat.

Ia menambahkan, dipilihnya distrik Ariel di Tepi Barat sebagai tempat operasi merupakan sebuah tantangan besar bagi Tentara Penjajah Zionis.

Pada Kamis lalu, Tentara Israel mengumumkan bahwa 6 batalion dari pasukan cadangannya telah dipanggil untuk menggantikan pasukan reguler di sepanjang daerah tembok penghalang dan garis temu Tepi Barat.

Jubir Tentara Israel mengumumkan, keputusan ini menyusul kesimpulan Kepala Staf Gabungan Tentara Israel, Aviv Kochavi terkait situasi keamanan terkini.

Pasukan yang disebut di atas akan ditempatkan di kawasan itu sedikitnya selama 3 pekan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *