Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Izzuddin al-Qassam: Tembok Beton Tak Bakal Jamin Keamanan Rezim Penjajah

Izzuddin al-Qassam: Tembok Beton Tak Bakal Jamin Keamanan Rezim Penjajah

POROS PERLAWANAN – Seorang Komandan Izzuddin al-Qassam (sayap militer Hamas), Ayman Naufal di sela-sela latihan militer al-Rukn al-Shadid II bicara soal pertukaran tawanan dengan Israel.

“Terkait pertukaran tawanan, keputusan ada di tangan Poros Perlawanan. Kami tidak akan melakukan apa pun untuk membebaskan tawanan Israel selama seluruh tawanan kami belum dibebaskan,” kata Naufal, dikutip Fars dari Shahab News.

Ia menambahkan, masalah pertukaran tawanan berada di puncak prioritas Poros Perlawanan dan ruang operasi gabungan Perlawanan Gaza.

Terkait latihan al-Rukn al-Shadid II yang sudah berlangsung sejak 4 hari lalu, Naufal berkata bahwa latihan ini memamerkan persatuan faksi-faksi Perlawanan, koordinasi, dan skill tempur mereka.

Naufal juga menyatakan bahwa pembangunan tembok dan penghalang di sekitar Gaza tidak akan membawa manfaat apa pun bagi Rezim Zionis.

“Rezim Penjajah harus tahu bahwa tindakan seperti pembangunan tembok di perang-perang lalu juga tidak berguna bagi mereka. Kekuatan yang terhimpun di Gaza bukan hanya untuk membela kawasan ini saja, tapi untuk melindungi seluruh Palestina,” tandasnya.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Perang Israel mengumumkan berakhirnya pembangunan dinding beton sepanjang 65 km dan setinggi 6 meter di perbatasan dengan Gaza. Dinding ini dibuat selama 3,5 tahun oleh lebih dari 1.200 pekerja.

Kementerian Perang Israel mengabarkan, sebanyak 220 ribu truk beton dan 140 ribu besi serta baja digunakan untuk membuat dinding ini.

Menteri Perang Israel, Benny Gantz mengklaim keberadaan dinding pengaman ini akan membuat Hamas tidak bisa mengusik para pemukim Zionis di selatan Tanah Pendudukan.

Sumber-sumber harian Lebanon, al-Akhbar mengatakan, sebagian besar dinding-dinding ini berada di kedalaman 30 hingga 40 meter. Meski begitu, penggalian di bawah kedalaman ini bukan hal sulit bagi pejuang Palestina. Ini berarti bahwa upaya Rezim Zionis untuk mengantisipasi terowongan-terowongan Palestina akan berakhir dengan kesia-siaan.

Israel dikabarkan memasang pendeteksi suara di bawah dinding-dinding untuk bisa menangkap suara penggalian. Awalnya, keberadaan pendeteksi suara ini menjadi problem bagi para insinyur Palestina. Namun mereka sukses mengatasinya seiring berjalannya waktu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *