Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Jet Tempur Rusia-Suriah Lakukan Patroli Udara Bersama di Langit Dataran Tinggi Golan yang Diduduki Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, jet tempur Rusia dan Suriah melakukan patroli udara bersama di atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan berpartisipasi dalam kondisi pertempuran nyata melawan pesawat tempur dan pesawat militer tak berawak buatan.

Kantor berita resmi Suriah SANA mengatakan bahwa misi tersebut melibatkan pembom tempur bermesin ganda Sukhoi Su-24, Su-34 dan Su-35 Rusia, selain enam pesawat Mikoyan-Gurevich MiG-23 dan MiG-29 milik Angkatan Udara Suriah.

Kembali pada 24 Januari, Suriah dan Rusia mengadakan patroli udara bersama di sepanjang perbatasan Suriah, termasuk di atas Dataran Tinggi Golan.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita Interfax pada saat itu, patroli tersebut melibatkan pesawat tempur, pembom tempur dan pesawat peringatan dini dan kontrol.

Rusia melancarkan serangan udara terhadap teroris Takfiri di Suriah atas permintaan Pemerintah Damaskus.

Akhir bulan lalu, Rusia mengirim helikopter serang dan jet tempur ke pangkalannya di provinsi Hasakah di timur laut Suriah atas permintaan dari Pemerintah Damaskus.

Keputusan itu diambil hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menegaskan kembali tekad Moskow untuk mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.

Jaringan berita televisi berbahasa Arab Lebanon al-Mayadeen kemudian mengatakan bahwa Rusia telah mengirim bala bantuan ke pangkalan udaranya di dekat kota Qamishli yang berpenduduk mayoritas Kurdi sebagai bagian dari pembangunan militer.

Pada 1967, Israel mengobarkan perang skala penuh terhadap wilayah Arab, di mana mereka menduduki sebagian besar Golan dan mencaploknya empat tahun kemudian –sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Pada 1973, perang lain pecah dan setahun kemudian gencatan senjata yang ditengahi PBB mulai berlaku, ketika Tel Aviv dan Damaskus setuju untuk membuat zona penyangga di Golan. Namun, Israel selama beberapa dekade terakhir membangun lusinan permukiman ilegal di Golan yang bertentangan dengan seruan internasional agar rezim Zionis itu menghentikan kegiatan konstruksi ilegalnya.

Dalam langkah sepihak yang ditolak oleh komunitas internasional pada 2019, mantan Presiden AS Donald Trump menandatangani dekrit yang mengakui “kedaulatan” Israel atas Golan.

Namun demikian, Suriah telah berulang kali menegaskan kembali kedaulatannya atas Golan, dengan mengatakan bahwa wilayah itu harus sepenuhnya dikembalikan ke kendalinya.

PBB juga berulang kali menekankan kedaulatan Suriah atas wilayah tersebut.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan kepada timpalannya dari Rusia, Sergei Shoigu dalam panggilan telepon bahwa Ankara akan menanggapi “langkah-langkah destabilisasi” di Suriah utara.

Menurut Kementerian Pertahanan Turki, Akar mengatakan kepada Shoigu bahwa “tanggapan yang diperlukan akan diberikan untuk tindakan yang bertujuan mengganggu stabilitas yang dicapai di kawasan itu dan kehadiran teroris di kawasan itu tidak dapat diterima.”

Akar juga “mengingatkan bahwa kesepakatan sebelumnya tentang masalah ini perlu dipatuhi”, tambahnya.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak Turki agar tidak meluncurkan serangan lain ke Suriah utara dengan dalih memerangi “teroris” anti-Ankara.

“Kami berharap Ankara akan menahan diri dari tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan berbahaya dari situasi yang sudah sulit di Suriah,” kata Jubir Rusia, Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan pada 2 Juni.

“Langkah seperti itu, dengan tidak adanya kesepakatan dari pemerintah yang sah dari Republik Arab Suriah, akan menjadi pelanggaran langsung terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah” dan akan “menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut di Suriah”, tambahnya.

“Kami memahami kekhawatiran Turki tentang ancaman terhadap keamanan nasional yang berasal dari wilayah perbatasan” dengan Suriah, katanya, seraya menambahkan kekhawatiran itu juga dapat dikurangi jika militer Suriah dikerahkan ke daerah-daerah tersebut, tambahnya.

Pernyataannya muncul sehari setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa negara itu akan mengambil “langkah lain” untuk “membersihkan” kota Tal Rifat dan Manbij di Suriah utara.

Turki telah melakukan beberapa serangan terhadap bagian utara negara tetangganya, Suriah sejak 2016 untuk melawan militan Kurdi yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat (YPG).

Ankara mengaitkan YPG dengan kelompok teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah memerangi Turki selama beberapa dekade.

Sejauh ini, Turki telah mengerahkan ribuan tentara di berbagai wilayah Suriah, dan Damaskus mengecam langkah itu sebagai pelanggaran langsung terhadap kedaulatannya.

Presiden Bashar al-Assad dan pejabat senior lainnya mengatakan bahwa Suriah akan menanggapi melalui semua cara sah yang tersedia untuk serangan darat yang sedang berlangsung oleh pasukan Turki dan sekutu militan Takfiri di bagian utara negara Arab yang dilanda perang tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *