Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Kanani: Barat Tak Hanya Menentang Republik Islam, Tapi Juga Iran yang Tangguh dan Mandiri

Kanani: Barat Tak Hanya Menentang Republik Islam, Tapi Juga Iran yang Tangguh dan Mandiri

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan harian Kroasia, Vecernji list, Jubir Kemenlu Iran, Naser Kanani menjawab berbagai pertanyaan seputar topik dalam negeri dan luar negeri Iran.

Diberitakan al-Alam, wartawan Vecernji list berkata bahwa Teheran selalu menyatakan aksi unjuk rasa disetir oleh musuh-musuh Iran di luar negeri. Apakah jika kematian Mahsa Amini tidak terjadi, unjuk rasa juga tidak akan berlangsung?

Kanani menjawab bahwa Iran memiliki pengalaman pahit dari intervensi asing dalam urusan domestiknya di masa lalu. Di antaranya adalah dukungan AS terhadap kudeta pada 1953 dan penggulingan pemerintahan rakyat, sokongan langsung dan menyeluruh terhadap invasi Saddam Hussein ke Iran, pemberian suaka kepada anggota kelompok teroris (Mojahedin Khalq) yang berlumur darah 17 ribu pejabat dan warga sipil Iran, serta penembakan pesawat penumpang Iran yang menewaskan 280 penumpang, termasuk wanita dan anak-anak.

“Terlepas dari masalah Mahsa Amini, musuh-musuh Iran selalu menunggu kesempatan untuk menyalahgunakan dan menyelewengkan tuntutan damai rakyat serta menciptakan ketidakamanan di negara kami,” kata Kanani.

“Sebagian negara Barat berbohong saat mengaku bersimpati atas kematian Mahsa Amini. Mereka sebenarnya tidak punya rasa iba sama sekali terhadap rakyat Iran. Andai mereka benar-benar mengkhawatirkan rakyat Iran, setidaknya mereka mencabut sanksi-sanksi kejam yang menyebabkan tubuh anak-anak penderita EB (Epidermolisis Bulosa) di Iran menyusut sedikit demi sedikit di hadapan mata orangtua mereka.”

“Kebanyakan rakyat Iran yakin negara-negara Barat berdusta dan sama sekali tidak bersimpati kepada mereka. Bahkan ada kesan bahwa mereka bergembira atas kesengsaraan rakyat kami dan ketidakamanan di Iran. Mereka bersukacita karena telah mendapatkan dalih baru.”

“Negara-negara Barat bukan hanya menentang Republik Islam, tapi juga tidak menghendaki Iran yang mandiri, kuat, dan tangguh,” tegas Kanani.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *