Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Kataib Hizbullah Ragukan Statemen Soal Teror terhadap PM Irak

POROS PERLAWANAN – Staf Keamanan Kataib Hizbullah Irak, Abu Ali al-Askari, kembali menyangsikan kabar teror terhadap PM Irak, Mustafa al-Kadhimi dan statemen Penasihat Keamanan Nasional Irak, Qasim al-Aaraji terkait masalah ini.

Dilansir Fars, al-Aaraji dalam jumpa pers Senin 29 November mengumumkan, Komite Penyelidik belum melayangkan tuduhan ke seseorang atau lembaga mana pun. Menurutnya, penyelidikan masih membutuhkan lebih banyak waktu.

Al-Aaraji mengaku, radar-radar tidak bisa mendeteksi drone-drone yang terbang rendah. Ia mengonfirmasi bahwa rumah PM Irak menjadi sasaran serangan dan al-Kadhimi adalah targetnya.

Melalui laman Telegramnya, Abu Ali menulis, ”Mayoritas petinggi keamanan dan politik, bahkan para Dubes negara-negara besar di Baghdad tahu bahwa ‘operasi yang diklaim menargetkan rumah (PM Irak)’ tidak benar. Al-Kadhimi tidak berada di rumah saat ledakan palsu di rumah terjadi. Sebab itu, sebaiknya keberadaannya di rumah mesti dibuktikan terlebih dahulu agar kisahnya bisa dilengkapi.”

Abu Ali lalu meminta diadakannya penyelidikan atas sejumlah hal. Di antaranya adalah:

“Pertama, buktikan keberadaan target di rumah saat terjadinya ledakan palsu melalui CCTV di dalam rumah.

Kedua, tunjukkan rekaman 10 detik sebelum terjadinya ledakan, yang direkam oleh CCTV di luar rumah, ditambah dengan rekaman dari 6 CCTV di dalam rumah untuk melihat saat satu atau dua rudal menghantam rumah.

Ketiga, al-Aaraji mengumumkan bahwa bahan yang digunakan dalam ledakan itu adalah C-4. Padahal semua teknisi tahu bahwa bahan ini jelas tidak digunakan dalam jenis rudal seperti ini.

Keempat, penjelasan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1) Serdadu yang terlihat seolah menembak ke arah atas, tidak menembaki sebuah drone. Tapi dia menembak di saat ia merasa ketakutan.
2) Di mana kesaksian para tetangga? Apakah mereka bisa dipercaya?
3) Di manakah gambar dari radar pesawat-pesawat AS yang sedang mengamati langit di atas Zona Hijau saat ledakan terjadi?
4) Di manakah petugas layanan, pengawal, dan penasihat yang diklaim telah terluka? Di manakah mereka dirawat? Siapa saja mereka?
5) Di manakah pecahan-pecahan rudal (yang diklaim telah menghantam rumah al-Kadhimi)?
6) Di mana foto luka-luka sang korban (al-Kadhimi) agar kami bisa menangisi atas apa yang menimpanya?”

Sejak diberitakannya serangan rudal ke rumah al-Kadhimi dan munculnya kabar-kabar kontradiktif terkait insiden ini, Abu Ali sudah menyatakan kesangsiannya. Ia bahkan menyebutnya sebagai “sandiwara yang sudah usang”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *