Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Rusia

Kenapa Biden Angkat ‘Bendera Putih’ di Perang Ukraina?

Kenapa Biden Angkat ‘Bendera Putih' di Perang Ukraina?

POROS PERLAWANAN – AS dan Rusia telah bertemu secara terbuka di Turki, yang menandakan bahwa perundingan Washington dan Moskow untuk mencapai gencatan senjata di perang Ukraina tidak lagi dirahasiakan.

Pertanyaannya, apa yang membuat AS mundur, bersikap lunak, dan mengibarkan “bendera putih” di perang Ukraina serta mau berdialog dengan Rusia?

Diberitakan Fars, Abdel Bari Atwan membahas upaya AS untuk segera menghentikan perang di Ukraina ini. Ia menyatakan, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa AS melalui perundingan langsung dengan Rusia berusaha mencegah terjadinya konfrontasi langsung antara dua negara adidaya dan perang nuklir yang bisa menghancurkan dunia.

“Terlebih Putin sudah 3 kali mengancam bahwa jika wilayah-wilayah Rusia, termasuk 4 kawasan yang resmi bergabung baru-baru ini, menjadi target agresi, ia tidak akan segan-segan menggunakan senjata nuklir,” ungkap Atwan di Rai al-Youm.

Pada Senin lalu, seorang staf Gedung Putih mengumumkan bahwa Direktur CIA bertemu dengan Direktur Biro Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin di Ankara. Ia mengklaim, tujuan pertemuan itu adalah “mengirim pesan kepada Rusia soal dampak penggunaan senjata nuklir”.

“Saya percaya bahwa tujuan pertemuan itu bukan untuk menyampaikan pesan soal bahaya Rusia menggunakan senjata nuklir. Sebab Rusia bukan negara kecil yang tidak tahu dampaknya. Rusia adalah negara adidaya yang memiliki 6.500 hulu ledak nuklir dan rudal balistik ultrasonik yang bisa membawa hulu ledak nuklir; rudal-rudal yang mampu menjangkau pesisir timur AS dan menghancurkannya kurang dari 7 menit,” lanjut Atwan.

Menurutnya, AS tahu dirinya terlibat perang yang menguras daya finansial dan militernya; perang yang sudah berlangsung 9 bulan dan suara-suara penentangan Eropa mulai meninggi, baik melalui demo maupun kanal-kanal resmi yang diam-diam menginginkan perang dihentikan dan sanksi atas Rusia dicabut.

“Sejak hari pertama perang Ukraina, kami sudah katakan bahwa Rusia tidak akan rugi (dalam perang ini). Setelah gagal di Irak dan Afghanistan, AS tidak mengirim satu pun serdadu ke Kiev untuk membelanya. Dahulu kami sudah menegaskan, rakyat Ukraina, dan warga Eropa di barisan setelahnya, akan menjadi korban paling utama di perang ini dari aspek kemanusiaan, materi, dan ekonomi. Kini ucapan kami terbukti. Pemerintah AS telah mengangkat bendera putih dan ingin menghentikan perang dengan segera. AS mengirim delegasi-delegasinya ke Ankara dan kawasan-kawasan lain untuk berdialog dengan Rusia demi mewujudkan tujuan ini.”

“Di hari-hari dan pekan-pekan mendatang, kita menantikan kesepakatan dan gencatan senjata segera di perang Ukraina berdasarkan syarat-syarat yang diajukan Rusia,” pungkas Atwan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *