Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Kremlin Bantah Putin Minta Maaf kepada Israel Soal Statemen Lavrov

Kremlin Bantah Putin Minta Maaf kepada Israel Soal Statemen Lavrov

POROS PERLAWANAN – Jubir Istana Kremlin, Dmytri Peskov menepis berita bahwa Presiden Vladimir Putin telah meminta maaf kepada PM Israel Naftali Bennett. Peskov menyatakan, itu adalah kabar palsu yang dibuat oleh media-media Ibrani.

Dilansir al-Alam, sebelum ini media-media Israel memberitakan permintaan maaf Putin terkait pernyataan Menlu Rusia bahwa Adolf Hitler berdarah Yahudi. Kantor PM Israel mengumumkan, Bennett telah menerima permintaan maaf Presiden Putin tersebut.

Menurut pemberitaan Kantor Bennett, PM Israel dan Presiden Rusia pada Kamis kemarin telah berbincang via telepon. Bennett dikabarkan berterima kasih kepada Putin atas sikapnya terkait bangsa Yahudi dan Holocaust.

Media-media Zionis mengabarkan, Bennett telah menyampaikan permintaan Presiden Ukraina soal evakuasi warga sipil dari kota Mariupol kepada Putin. Presiden Rusia disebut telah menerima bahwa evakuasi dilakukan dengan cara membuka sebuah koridor kemanusiaan oleh Palang Merah dan PBB.

Sementara itu, sejumlah aktivis media memublikasikan video-video yang menunjukkan penghinaan orang-orang Zionis terhadap bendera Rusia. Dalam klip-klip tersebut, bendera Negeri Beruang Merah diinjak-injak oleh orang-orang Zionis dalam perayaan “Api Suci”.

Setelah Tel Aviv mengumumkan bantuan untuk Kiev dengan cara mengirimkan senjata buatan Israel, hubungan Rusia dan Rezim Zionis mulai memanas.

Saat itu, Dubes Rusia untuk Israel, Anatoly Viktorov mengancam bahwa Rusia akan memberi respons terhadap keputusan Rezim Zionis itu.

Beberapa waktu lalu, Dubes Rusia dipanggil oleh Kemenlu Israel, menyusul pernyataan Lavrov yang menyamakan Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky dengan Pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Lavrov menyatakan, status Zelensky sebagai orang Yahudi tidak menafikan keberadaan anasir Nazi di Ukraina.

“Mungkin saya keliru. Namun Adolf Hitler juga memiliki darah Yahudi. Hal ini mutlak tidak ada artinya. Orang-orang berakal Yahudi mengatakan bahwa sebagai sebuah kaidah umum, orang-orang Yahudi justru yang paling anti-Yahudi dan memerangi semitisme,” tandas Lavrov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *