Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Legislator Hizbullah: Kami akan Buat Syok Israel Beberapa Hari Mendatang

Legislator Hizbullah: Kami akan Buat Syok Israel Beberapa Hari Mendatang

POROS PERLAWANAN– Anggota Fraksi al-Wafa (yang berafiliasi kepada Hizbullah), Ibrahim Musawi pada Senin malam 21 Oktober menyatakan, Utusan Khusus AS, Amos Hochstein secara terbuka bicara soal perubahan Resolusi 1701.

“Hizbullah menganggap penting perkembangan di lapangan. Masalah perundingan telah diserahkan kepada Ketua Parlemen, Nabih Berri; orang yang mengirim pesan tepat kepada AS,” kata Musawi, Fars memberitakan.

“Apa yang dikatakan Berri tentang prioritas gencatan senjata adalah sebuah prinsip fundamental. Kita masih tetap berada di awal perang. Musuh juga tidak dalam posisi menang. Tangan-tangan para pejuang adalah bukti memadai soal kekuatan Perlawanan. Serangan-serangan rudal juga menjelaskan betapa Perlawanan menguasai (medan) dan mampu mewujudkan tujuan-tujuannya.”

Sembari menegaskan bahwa Israel tidak dalam posisi untuk mendiktekan syarat-syaratnya, Musawi menambahkan,”Dalam beberapa hari mendatang, kita akan menyaksikan peningkatan kekuatan Perlawanan. Masalah ini menunjukkan bahwa memamerkan skala kekuatan sebenarnya akan sangat berpengaruh.”

“Rezim Zionis berada dalam kondisi syok besar. Teror-teror yang dilakukannya akan membuat organisasi mana pun tidak bisa bertahan (Namun Hizbullah dan Hamas masih berdiri tegak).”

Musawi menyatakan, Israel akan semakin dibuat syok oleh kemampuan-kemampuan Perlawanan, lalu mengatakan,”Orang-orang yang menyangka bahwa Israel akan menang, Hizbullah akan ditundukkan atau ruang geraknya akan dibatasi, bakal menyadari bahwa Hizbullah justru akan lebih kukuh.”

Mengutip dari para pejabat AS, situs Axios melaporkan bahwa Israel pada pekan lalu telah mengajukan syarat-syarat solusi diplomatik untuk mengakhiri perang di Lebanon. Menurut Axios, kantor Benyamin Netanyahu telah menyerahkan dokumen terkait ke Gedung Putih sebelum lawatan Utusan Khusus AS, Amos Hochstein ke Beirut.

Menurut Axios, Tel Aviv dalam dokumen tersebut menuntut sebuah jaminan absurd. Dengan jaminan tersebut, Israel mengaku ingin memastikan bahwa Hizbullah tidak akan memfasilitasi pasukannya lagi di masa depan. Militer Israel secara serius menuntut bahwa jaminan tersebut harus diwujudkan. Israel juga mengajukan sebuah tuntutan yang lebih absurd; Tel Aviv meminta agar jet-jetnya dibiarkan terbang bebas di zona udara Lebanon.

Syarat-syarat yang diajukan Rezim Zionis ini begitu absurd dan irasional, sampai-sampai Axios pun berpendapat bahwa kemungkinan besar para petinggi Lebanon, bahkan masyarakat internasional, tidak akan menyetujui syarat-syarat tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *