Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Makin Terang-terangan Menjilat Zionis, Petinggi UEA Mengigau Soal ‘Pembebasan Gaza dari Hamas’

Makin Terang-terangan Menjilat Zionis, Petinggi UEA Mengigau Soal ‘Pembebasan Gaza dari Hamas’

POROS PERLAWANAN – UEA sangat serius ingin membuktikan pertemanannya dengan Rezim Zionis, meski harus menentang Arab dan Muslimin. Salah satunya adalah menyatakan penentangan secara terbuka terhadap norma-norma Palestina.

Dilansir al-Alam, berbarengan dengan satu tahun ditekennya kesepakatan normalisasi Abu Dhabi-Tel Aviv, seorang petinggi UEA, Ali al-Nuaimi merilis statemen yang menunjukkan sikap negaranya ihwal Muslimin dan rakyat Palestina. Al-Nuaimi menyatakan, “Gaza harus dibebaskan dari cengkeraman Hamas!”

Al-Nuami adalah Ketua Komite Pertahanan Dalam Negeri dan Urusan Luar Negeri Dewan Nasional UEA. Ia pula yang mengarsiteki kesepakatan normalisasi dengan Rezim Zionis.

Dalam wawancara dengan sebuah harian berbahasa Ibrani, al-Nuaimi sengaja bicara tentang Gaza. Ia mengatakan, rakyat Palestina di Gaza sengsara bukan karena Israel, “tapi karena keberadaan Hamas dan faksi-faksi Poros Perlawanan.” Al-Nuaimi berkata, sudah saatnya Gaza dibebaskan dari Hamas yang telah menjajahnya.

Ia pun menyinggung sikap forum-forum internasional terkait kejahatan Rezim Zionis di Gaza dalam Perang Pedang Quds silam, juga demo-demo dan kampanye di dunia maya yang menunjukkan kemarahan atas Israel.

“Kita harus melawan perang propaganda; perang yang tidak bisa dimenangkan Israel dalam tahap terakhir pertempuran melawan Hamas. Kita menyaksikan publikasi kabar-kabar yang tidak benar, bukan hanya dari Timur Tengah saja, tapi juga dari Barat,” ujar al-Nuaimi.

Ia membanggakan sambutan hangat negaranya atas kesepakatan normalisasi. Hal itu disebutnya sebagai peluang untuk terbukanya gerbang-gerbang bagi kedua belah pihak.

Orang-orang UEA percaya bahwa kesepakatan normalisasi dengan Rezim Zionis akan sangat membantu proses penguatan strategi Abu Dhabi di Kawasan.

UEA juga sama sekali tidak menyembunyikan ambisinya untuk menancapkan pengaruh regional di Dunia Arab dan kawasan sekitarnya; pengaruh untuk mendirikan imperium kelautan militer-ekonomi serta menguasai kawasan pesisir dan pelabuhan-pelabuhan.

Namun pada hakikatnya, Rezim Zionis adalah satu-satunya pihak yang diuntungkan oleh kesepakatan normalisasi. Sebab sejak pertama kali diciptakan, Rezim Zionis mengusung strategi pemecah-belahan kesatuan Arab dan memaksa mereka untuk tunduk. Tujuannya adalah menjamin keunggulan Israel dan memperlemah pengaruh negara-negara Arab Muslim dalam hubungan regional.

Dengan demikian, impian UEA untuk menjadi imperium hanya akan bernasib seperti pungguk merindukan bulan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *