Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Mantan PM Irak Tahu Aktivitas Mata-mata Wanita Israel di Baghdad

Mantan PM Irak Tahu Aktivitas Mata-mata Wanita Israel di Baghdad

POROS PERLAWANAN-Media-media Zionis terus memberitakan informasi terbaru terkait Elizabeth Tsurkov, warga Israel-Rusia yang sudah hilang berbulan-bulan di Irak.

Dilansir Fars, media-media Israel pada Kamis 13 Juli mengakui, Tsurkov selalu hilir mudik ke Irak sejak tahun 2020 hingga saat ia hilang. Menurut mereka, PM Irak saat itu, Mustafa al-Kadhimi mengetahui aktivitas wanita pemilik dua kewarganegaraan itu. Al-Kadhimi juga tahu bahwa dia memiliki 2 paspor.

“Mantan PM Irak Al-Kadhimi, yang sebelumnya merupakan Kepala Badan Inteljen Nasional Irak, dalam sebuah surat untuk Washington dan Moskow memberi tahu bahwa status kewarganegaraan ganda Tsurkov bisa membahayakan dirinya,”lapor Kanal 12 Israel.

Menurut Kanal 12, Otoritas Israel secara pribadi telah melayangkan peringatan ini kepada Tsurkov, bahkan sebelum lawatan terakhirnya ke Irak.

Pekan lalu, kantor PM Israel mengeklaim, Tsurkov telah diculik di Irak oleh Kataib Hizbullah Irak. Staf Kantor Keamanan Kataib Hizbullah, Abu Ali al-Askari membantah tudingan ini dan menyatakan, pengakuan PM Israel soal ditawannya anasir intelijen Rezim Zionis di Irak adalah hal yang berbahaya.

“Kataib Hizbullah akan berusaha mencari tahu nasib para tawanan Zionis di Irak, juga akan menindaklanjuti tujuan sindikat-sindikat kriminal yang memfasilitasi pergerakan (orang-orang Zionis) di Irak; negara yang melarang interaksi dengan pihak Zionis,”kata Abu Ali.

Tel Aviv mengeklaim, Tsurkov adalah seorang periset Israel-Rusia, yang berkunjung ke Irak untuk melakukan penelitian mewakili Universitas Princeton di AS.

Namun setelah itu, stasiun televisi KAN melaporkan informasi terbaru dan mengabarkan,”Tsurkov adalah seorang mantan serdadu Israel, yang merupakan periset dalam urusan Suriah dan analis perang domestik. Dia memulai aktivitasnya di Suriah pada tahun 2011 dan setelah itu memasuki Irak dengan menggunakan paspor Rusia.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *