Loading

Ketik untuk mencari

Iran Palestina

Mantan PM Rezim Zionis: Sesumbar Kosong terhadap Iran Justru Lemahkan Israel

Mantan PM Rezim Zionis: Sesumbar Kosong terhadap Iran Justru Lemahkan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, mantan PM Israel Ehud Barak mengkritik kinerja PM Naftali Bennett di hadapan Iran dan AS.

Dalam kolom yang ditulisnya di harian Yedioth Ahronoth, Barak menyatakan bahwa mantan PM Benyamin Netanyahu pun gagal menyiapkan rencana alternatif jika cara diplomasi tidak efektif di hadapan Iran.

Barak dalam tulisannya mengklaim, Iran hanya berjarak beberapa bulan saja untuk menjadi sebuah negara nuklir. Sementara Bennett hanya sibuk melancarkan perang verbal terhadap Teheran.

“Israel harus mengambil (keputusan) terbaik dalam kondisi terburuk. Merupakan hal darurat bagi Israel untuk menjalin kerja sama kuat dengan Washington demi meraih sejumlah tujuan bersama, di antaranya adalah mencegah Iran berubah menjadi negara nuklir,” tuduhnya.

“Tidak ada waktu untuk persengketaan terang-terangan dan permainan saling menyalahkan pihak lain.”

“Sesumbar-sesumbar kosong tidak boleh dilanjutkan, dan justru hanya akan membuat Israel kian lemah serta menurunkan kemampuan bela dirinya ke titik terendah,” tandas Barak.

Beberapa waktu lalu, mantan PM Israel Ehud Olmert juga menyatakan bahwa Rezim Zionis tidak akan menyerang fasilitas nuklir Iran.

Selama ini Israel berkoar-koar soal persiapan dan langkah untuk menyerang Iran. Namun menurut Olmert, semua klaim ini hanya bertujuan untuk menakut-nakuti AS, bukan karena serius menargetkan program nuklir Iran.

Ia menambahkan, dirinya sudah menyimpulkan sejak 10 tahun lalu bahwa pengkhususan anggaran dan penyiapan Tentara Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran hanya akan membuang-buang miliaran dolar.

Ia pun mengecam keras kebijakan yang diambil Rezim Naftali Bennett terkait program nuklir Iran. Olmert menilai, kebijakan-kebijakan ini justru akan membuat Tel Aviv berseberangan dengan Washington.

Mantan PM Israel ini juga mengutarakan kekhawatirannya terhadap ucapan Bennett, bahwa Tel Aviv tidak akan berkomitmen dengan kesepakatan apa pun antara Iran dan kekuatan-kekuatan besar dunia.

“Bennett harus mengambil langkah untuk berdialog secara diplomatis dan tenang dengan Joe Biden, serta menghindari statemen-statemen agresif yang tak berisi,” kata Olmert.

Ia menegaskan, Israel tidak bisa lepas dari AS saat akan menghadapi berbagai tantangan sulit yang akan datang.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *