Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Menlu Suriah: Tak Ada Bedanya Antara AS, Israel, dan ISIS

Menlu Suriah: Tak Ada Bedanya Antara AS, Israel, dan ISIS

POROS PERLAWANAN – Dalam konferensi bersama di Teheran, Menlu Suriah, Faisal Miqdad menyatakan bahwa AS dan Barat sangat marah setelah Damaskus kembali ke Liga Arab.

“Mereka mengecam negara-negara Arab karena keputusan ini (kembalinya Suriah ke Liga Arab), seolah negara-negara Arab tidak tahu bahwa justru tekanan Barat yang berujung kepada keputusan ini. Sekarang AS dan Barat berusaha mengubah situasi demi kepentingan mereka,” kata Miqdad, Fars melaporkan.

“Kami tidak akan tunduk di hadapan tekanan dan pemerasan ini. Kami gembira bahwa perkembangan saat ini mengarah kepada pulihnya hubungan antara Iran dan sejumlah negara Arab. Anda melihat Barat mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Suriah.”

“Kami yakin negara-negara Arab memiliki kepercayaan diri tinggi dan punya harga diri. Negara-negara Barat tidak mengakui satu pun hak bagi negara-negara Arab.”

“Kami dengan serius menindakalanjuti kontak dan pertemuan dengan negara-negara Arab lain. Dalam Konferensi Jeddah dan setelahnya, Anda melihat sebagian dari pergerakan ini. Ini adalah bagian dari upaya bangsa-bangsa kita untuk mewujudkan kerja sama dan menghadapi semua ancaman yang mengarah kepada kemajuan bangsa-bangsa kita,” imbuhnya.

Sehubungan dengan kondisi domestik Suriah, Miqdad mengatakan, ”Kita menyaksikan situasi yang dihadapi Suriah sejak 2011. Anda melihat bahwa hampir 400 ribu teroris masuk ke Suriah, yang sebagian mereka masuk atas restu dari sejumlah negara tetangga. Namun kami mengalahkan mereka dengan Tentara Suriah dan kubu Perlawanan, juga iman bangsa Suriah.”

Ia menambahkan bahwa pasukan Turki menduduki sebagian dari wilayah Suriah. Namun tidak ada permusuhan antara bangsa Suriah dan Turki. Meski demikian, Damaskus meyakini bahwa setiap pasukan asing harus angkat kaki dari wilayah Suriah.

“Ada sebagian negara yang bersekutu dengan kekuatan-kekuatan jahat dan agresor. Sebagian dari mereka bersikap seperti ISIS dan berupaya mewujudkan kepentingan AS dan Rezim Zionis.”

“Ketika ISIS melemah, Israel pun terjun ke lapangan dan meningkatkan agresinya ke Suriah. Tak ada perbedaan antara ISIS, AS, dan Israel. Bangsa kami tidak akan melupakan kejahatan mereka. Siapa pun yang melakukan kejahatan ini, suatu hari kelak ia pasti akan mendapat hukuman,” tandas Miqdad.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *