Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Menteri Arab Saudi Peringatkan Sanksi Barat atas Minyak Rusia Rawan Picu Krisis Energi

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud memperingatkan dampak sanksi Barat terhadap minyak Rusia, dengan mengatakan bahwa tindakan pembatasan dapat mengakibatkan kekurangan pasokan energi di masa depan.

Berbicara dalam sebuah konferensi industri di Ibu Kota Saudi, Riyadh, Menteri tersebut memperingatkan bahwa sanksi yang menargetkan Rusia dapat menjadi bumerang jika permintaan meningkat.

“Semua sanksi ini, embargo, semuanya akan berbelit-belit menjadi satu hal dan hanya satu hal: kekurangan pasokan energi dari semua jenis saat mereka paling dibutuhkan,” katanya. “Itulah kekhawatiran saya.”

Barat -yang sebelumnya merupakan pasar energi utama Rusia- telah menanggapi perang yang berlangsung hampir setahun di Ukraina, dengan menargetkan pendapatan energi Moskow melalui serangkaian sanksi.

Arab Saudi dan Rusia adalah mitra dalam OPEC+, aliansi yang mencakup anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa lainnya. Akan tetapi, sanksi Barat telah menyebabkan Moskow menguasai pasar reguler Riyadh di Asia dengan harga minyak mentah yang dipotong dan Kerajaan menjual lebih banyak di Eropa.

Ditanya pelajaran apa yang dapat diambil dari dinamika pasar energi pada tahun 2022, Pangeran Abdulaziz mengatakan bahwa yang paling penting adalah agar seluruh dunia “mempercayai OPEC+”.

“Kami adalah kelompok negara yang bertanggung jawab, kami mengambil masalah kebijakan yang relevan dengan energi dan pasar minyak dalam silo total dan kami tidak melibatkan diri dalam masalah politik,” katanya.

OPEC+ sepakat tahun lalu untuk memangkas target produksinya sebesar 2 juta barel per hari, sekitar 2% dari permintaan dunia, dari November hingga akhir 2023 untuk mendukung pasar.

Komite pemantau pasar OPEC+ bertemu awal pekan ini dan merekomendasikan agar produksi minyak mentah tetap stabil.

Presiden Rusia, Vladimir Putin juga melakukan panggilan telepon dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman untuk membahas kerja sama dalam OPEC+ guna menjaga stabilitas harga minyak.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *