Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Netanyahu: Israel Bebas Serang Situs Nuklir Iran ‘Untuk Pertahanan Diri’

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengecam komentar baru-baru ini oleh Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, yang mengatakan setiap serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran akan menjadi ilegal, dengan menyebutnya “tidak layak”.

Kepala Pengawas Nuklir PBB mengatakan pada Sabtu bahwa setiap serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran akan “ilegal” dan “dilarang”, saat dia menanggapi ancaman AS dan Israel untuk menargetkan mereka.

“Saya pikir setiap serangan, setiap serangan militer terhadap fasilitas nuklir dilarang, berada di luar struktur normatif yang kita semua patuhi,” kata Grossi pada konferensi pers bersama dengan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Islami, di Teheran.

Pernyataan itu muncul di tengah laporan bahwa Pemerintahan Biden semakin dekat dengan Israel dalam beberapa pekan terakhir, melakukan latihan militer bersama skala besar dengan rezim ketika pembicaraan tentang program nuklir damai Republik Islam menemui jalan buntu.

“Rafael Grossi adalah orang yang layak, yang membuat pernyataan tidak layak,” kata Netanyahu dalam pertemuan dengan Kabinet ekstremisnya pada Minggu.

“Di luar hukum apa? Bolehkah Iran, yang terang-terangan menyerukan kehancuran kita, mengatur alat pembantaian untuk kehancuran kita? Apakah kita dilarang membela diri? Kami jelas diizinkan untuk melakukan ini,” tambahnya.

Bulan lalu, Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides mengatakan “semua opsi ada di atas meja” untuk melawan Iran dan bahwa “Israel dapat dan harus melakukan apa pun yang perlu mereka tangani, dan kami mendukung mereka”.

Israel, yang memiliki senjata nuklir dan menolak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), telah melakukan berbagai upaya rahasia dalam beberapa tahun terakhir untuk menyabotase program nuklir damai Iran dengan membunuh ilmuwan dan melakukan serangan pengecut terhadap fasilitas nuklir Iran.

Israel juga secara terbuka mengancam dalam banyak kesempatan untuk melakukan serangan terhadap fasilitas dan infrastruktur Iran dan menuding bahwa Iran hampir membuat senjata nuklir.

Saat Iran menunjukkan kepada dunia sifat damai dari program nuklirnya dengan menandatangani JCPOA pada 2015 dengan enam kekuatan dunia —AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China. Iran sepenuhnya mematuhi kewajiban nuklirnya di bawah JCPOA hingga 2019, setahun setelah AS, di bawah pengaruh Israel, menarik diri dari perjanjian itu dan menargetkan Iran dengan kampanye “Tekanan Maksimum”.

Iran juga merupakan penanda tangan NPT dan telah melarang produksi, kepemilikan, dan penggunaan senjata nuklir sesuai fatwa (keputusan agama) oleh Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *