Loading

Ketik untuk mencari

Afrika Eropa

Oposisi Suriah: Bantu GNA Lawan Pasukan Khalifa Haftar, Turki Selundupkan 7.850 Militan dari Suriah ke Libya

Turki-ekspor-militan.jpg

POROS PERLAWANAN – Pemantau dari pihak oposisi Suriah mengumumkan, bahwa Turki terus menyelundupkan gerilyawan ke Libya untuk berperang bersama Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dalam melawan pasukan Khalifa Haftar.

Mereka mengatakan, bahwa gelombang baru ratusan gerilyawan dari Suriah telah tiba di Libya melalui Turki.

Dalam pantauan mereka, jumlah wajib militer yang telah berada di wilayah Libya sejauh ini telah mencapai 7.850 orang, termasuk kelompok non-Suriah. Sementara jumlah wajib militer yang direkrut dan tiba di kamp-kamp Turki untuk menerima pelatihan berjumlah sekitar 3.000 orang.

Pemantau juga mengungkapkan bahwa ada ratusan gerilyawan bersiap untuk pindah dari Suriah ke Turki, yang registrasi nama-nama baru mereka sedang dilakukan oleh Faksi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) atas perintah intelijen Turki.

Proses rekrutmen ini mendapat penolakan dari beberapa faksi, di tengah-tengah tekanan besar yang menimpa mereka dan juga ancaman penghentian dukungan terhadap mereka, serta ancaman mereka untuk mengirim para militan dalam gelombang baru ke Libya.

Pemantau menyebutkan, sebanyak 261 orang dari kelompok bersenjata divisi Brigade Al-Mu’tashim, Brigade Sultan Murad, Brigade Falcons Utara, Brigade Al-Hamzat dan Suleiman Shah tewas dalam bentrokan kawasan Salah Al-Din dan Ramla di dekat bandara Tripoli, juga di daerah Hadaba, selain pertempuran Misratah dan daerah lain di Libya.

Sekadar laporan dari data yang ada, Turki telah menangguhkan pendanaan untuk Faksi Legiun Ar-Rahman dan para gerilyawan dari Ghoutha Timur dan Provinsi Homs, setelah mereka menolak mengirim anggotanya ke Libya.

Pada 24 Desember 2019, Turki meminta kepada faksi-faksi bersenjata yang loyal kepadanya untuk menyediakan anggota mereka yang akan dikirim ke Libya. Masing-masing 60 orang dari tiap divisi pada pengiriman gelombang pertama.

Informasi yang beredar juga menyebutkan, bahwa pada bulan Desember tersebut petinggi militer Turki mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung PBB.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Turki akan mengirim para pejuang yang mereka sebut “Tentara Nasional” yang akan dikerahkan dari Suriah Utara sebagai bentuk dukungan kepada GNA.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *