Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Partai Yaman Pro-Saudi: ‘Kekalahan Memalukan’ di Perang Ma’rib adalah Tanggung Jawab Koalisi dan Rezim Hadi

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, beberapa partai Yaman, termasuk al-Islah, mengecam Arab Saudi dan rezim sekutu mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi karena gagal menghentikan kemajuan Angkatan Bersenjata Yaman di Provinsi Ma’rib yang strategis.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Selasa 2 November, para pihak menyatakan keterkejutannya atas kinerja buruk koalisi yang dipimpin Saudi dan salah urus tugas yang diberikan kepadanya dalam pertempuran Ma’rib.

“Hadi dan Pemerintahnya gagal total dalam mengelola pertempuran di Marib,” kata mereka, seperti dikutip dari jaringan berita al-Mayadeen yang berbasis di Beirut.

Mereka lebih lanjut mengecam kinerja pasukan Hadi sebagai “kegagalan yang menyedihkan dalam memenuhi tanggung jawabnya di berbagai tingkatan, secara politik, militer, ekonomi, serta media di semua tingkatan lokal, regional dan internasional.”

Kegagalan rezim Hadi, menurut pihak partai Yaman pro-Saudi, tercermin dalam proyek menghadapi dan melawan kekuatan Pemerintah Sana’a, yang dijalankan oleh gerakan Ansharullah.

“Pemerintah Hadi bertanggung jawab penuh atas kekalahan memalukan ini dan kami mengutuknya. Semua kekuatan harus dikerahkan untuk menghadapi pasukan Sana’a dan mencegah mereka memasuki Ma’rib.”

Sementara itu, menurut situs berita pro-Hadi, hampir 3.000 militan yang didukung Saudi tewas dan terluka dalam pertempuran Ma’rib pada Oktober.

Pada Minggu 31 Oktober, al-Khabar al-Yaman mengutip sumber-sumber medis yang mengatakan bahwa 1.323 militan pro-Hadi, termasuk komandan seniornya, tewas di Ma’rib bulan lalu, sementara 1.615 lainnya terluka.

Sementara itu pada Senin 1 November, seorang anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman mengecam koalisi agresor yang dipimpin Saudi dan tentara bayarannya di Ma’rib karena menggunakan penduduk sebagai “perisai manusia”.

“Tidak adil jika penduduk Ma’rib dijadikan tameng manusia di garis depan permusuhan”, tulis Mohammad al-Bakhiti dalam cuitannya.

Bakhiti juga memperbarui seruan untuk penyerahan Ma’rib secara aman kepada pasukan Pemerintah Yaman.

Provinsi Ma’rib yang kaya minyak dan gas alam telah berubah menjadi fokus operasi pembebasan tentara Yaman sejak tahun lalu.

Saat ini, tentara Yaman dan pejuang sekutu dari Komite Populer berangsur-angsur menuju Ibu Kota provinsi Ma’rib menyusul keuntungan baru di lapangan yang terjadi setelah bentrokan dengan militan Saudi dan perjanjian rekonsiliasi dengan suku-suku lokal.

Koalisi agresor pimpinan Saudi telah melakukan serangan udara mematikan untuk mencegah pasukan Yaman mencapai kota Ma’rib.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *