Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Pasukan Israel Serang Demonstran Suriah di Dataran Tinggi Golan, Puluhan Terluka

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, puluhan orang terluka setelah pasukan militer Israel menyerang penduduk Dataran Tinggi Golan yang menentang rencana rezim Tel Aviv untuk memasang turbin angin di wilayah Suriah yang diduduki tersebut.

Pada Rabu 21 Juni, ratusan orang menggelar protes di daerah Hafayer selama dua hari berturut-turut untuk mempertahankan lahan pertanian mereka dari proyek turbin angin Israel.

Menurut jaringan berita televisi Lebanon al-Mayadeen, tentara Israel secara sembrono menggunakan peluru karet dan tabung gas air mata terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata untuk membubarkan massa.

Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan bahwa puluhan orang terluka sebagai akibatnya. Beberapa tercatat dalam kondisi serius dan kritis.

Pasukan Israel juga menangkap lebih dari 10 pengunjuk rasa berusia muda dan mencegah staf medis serta ambulans menjangkau mereka yang terluka akibat bentrokan.

Sumber lokal menambahkan bahwa tentara Israel memanggil bala bantuan besar dan menutup semua jalan menuju daerah Hafayer.

“Hari ini mereka (pasukan Israel) memasuki tanah Dataran Tinggi Golan dengan paksa, bertentangan dengan keinginan rakyat, yang menyebabkan bentrokan,” kata Sheikh Salman Awad, seorang penduduk setempat.

Awad menambahkan bahwa pasukan Israel telah mengubah daerah itu menjadi zona militer dan situasi menjadi tegang.

“Mereka tidak akan bisa membangun turbin (angin) kecuali di atas mayat kami,” kata warga Golan itu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Suriah telah menyatakan dukungan terhadap protes atas rencana Israel untuk turbin angin di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa agresi kekerasan terbaru oleh pasukan militer Israel terhadap warga Suriah sejalan dengan kebijakan dan kejahatan rezim.

Dikatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip internasional dan Piagam PBB.

Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan harapan bahwa pendudukan Dataran Tinggi Golan akan berakhir, menyebut wilayah itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Suriah.

Rencana turbin angin dilaporkan berada di antara rencana kolonial dan Yudaisasi paling berbahaya rezim Tel Aviv yang menargetkan Dataran Tinggi Golan.

Otoritas Israel berencana memasang 46 turbin angin di daerah dekat desa Majdal Shams, Ein Qiniyye, Buq’ata, dan Mas’ade di Golan, menurut SANA.

Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang telah diduduki secara militer oleh Israel sejak 1967. Damaskus telah berulang kali menegaskan kembali kedaulatannya atas wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa wilayah itu harus sepenuhnya dikembalikan ke kendalinya.

Pada Desember 2021, Israel mengumumkan niatnya untuk menggandakan jumlah permukiman ilegal di Dataran Tinggi Golan, meskipun resolusi yang sebelumnya diadopsi oleh Majelis Umum PBB menuntut penarikan penuh rezim dari wilayah tersebut.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *