Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Pasukan Koalisi Militer Pimpinan AS Tinggalkan Salah Satu Markasnya di Irak

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Koalisi militer pimpinan AS sedang bersiap untuk mengevakuasi pasukan dari pangkalan militer di tenggara Ibu Kota Irak, Baghdad, dan menyerahkan fasilitas itu kepada pasukan Pemerintah.

Wakil Komandan Pasukan Koalisi, Mayor Jenderal Kenneth Ekman mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers video pada hari Rabu bahwa beberapa pangkalan militer telah diserahkan kepada pasukan Irak.

Selain itu, Koalisi juga akan menyerahkan pangkalan Basmaya, sebuah kamp pelatihan besar dekat Baghdad, kepada militer Irak pada hari Sabtu mendatang.

Ekman mengklaim bahwa meskipun ISIS mungkin tidak pernah benar-benar diberantas, kelompok itu telah berkurang secara signifikan dari ketika ia mengendalikan sejumlah wilayah Irak dan Suriah sejak beberapa tahun yang lalu.

“Apa yang memungkinkan kami lakukan adalah mengurangi jejak kaki kami di Irak. Saya pikir seiring waktu, apa yang akan Anda lihat adalah pengurangan pasukan AS secara berkala,” tambahnya.

Terbukti, AS telah mengevakuasi pasukannya dari beberapa pangkalan militer di Irak.

Kehadiran pasukan AS di Irak telah menjadi masalah pelik dalam hubungan antara kedua negara, yang menegang dalam beberapa bulan terakhir, ketika anggota parlemen Irak memilih untuk secara resmi menuntut penarikan pasukan Amerika.

Pada 13 Juli, seorang Komandan Senior Brigade Kata’ib Hezbollah, Abu Ali al-Askari, yang kelompoknya merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer Irak, menegaskan kembali kesiapan Kelompok Poros Perlawanan untuk mengakhiri kehadiran militer AS di Irak.

Askari menekankan bahwa orang Amerika harus tahu keputusan Irak tentang penarikan pasukan AS “tidak dapat dibalikkan” dan bahwa tidak ada yang dapat menghindari kehendak rakyat Irak.

“Perlawanan harus berlanjut dengan tekanan populer, politik, keamanan, dan media, dengan kesiapan penuh untuk aksi militer skala luas sampai para pembunuh itu menyerah pada kehendak rakyat”, tulis Askari dalam sebuah cuitan yang diterbitkan di halaman Twitter-nya saat itu.

“Mereka hanya mengerti bahasa kekuatan … dan kami siap untuk itu,” katanya, menambahkan “Kami akan keluar sebagai pemenang.”

Sentimen anti-AS telah meningkat di Irak setelah pembunuhan Komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Letnan Jenderal Qassem Soleimani, bersama dengan Wakil Komandan PMU Abu Mahdi al-Muhandis, dan rekan-rekan mereka dalam serangan drone AS yang diperintahkan langsung oleh Presiden Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari lalu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *