Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Pelaku Penyerangan Salman Rushdie: Saya Tak Punya Hubungan dengan Iran

Pelaku Penyerangan Salman Rushdie: Saya Tak Punya Hubungan dengan Iran

POROS PERLAWANAN – Fars memberitakan bahwa Hadi Matar, pelaku serangan terhadap penulis penghina Nabi Muhammad s.a.w, Salman Rushdie, membantah hubungan dengan Iran untuk melakukan aksi ini.

Hadi Matar yang tinggal di kota Fireview di Negara Bagian New Jersey pada pekan lalu menikam Rushdie dengan pisau di barat New York. Sebagian laporan menyebutkan, Matar menusuk Rushdie dengan 10 hingga 15 tikaman.

Dalam wawancara yang dilakukan di penjara kawasan Chatauqua, Matar merespons laporan-laporan yang menyebut Rushdie masih hidup. “Saya heran saat mendengar ia masih hidup,” kata Matar.

Setelah dipublikasikannya novel “The Satanic Verses” yang menghina Nabi Muhammad s.a.w pada 1988, Rushdie harus menjalani kehidupan secara sembunyi-sembunyi, menyusul fatwa hukuman mati yang dikeluarkan Imam Khomeini dan kemarahan Umat Islam kepadanya.

Ia dikabarkan telah mengganti tempat tinggalnya lebih dari 15 kali dalam satu bulan di bulan-bulan pertama publikasi novelnya.

Saat ditanya apakah ia menyerang Rushdie karena fatwa Imam Khomeini, Matar menjawab, ”Saya menghormati Ayatullah (Khomeini). Saya rasa dia adalah orang besar. Hanya itu saja yang bisa saya katakan tentang ini.”

Harian New York Post menulis, Matar menyangkal hubungan dengan Iran. Secara tersirat ia menyatakan, serangan itu dilakukannya atas inisiatif pribadi.

Di bagian lain wawancara, Matar berkata bahwa di musim dingin ia melihat sebuah tweet yang mengumumkan bahwa Rushdie akan berpidato di Chataugua. Ia pun memutuskan untuk pergi ke sana dan menyerang Rushdie.

“Saya tidak menyukai orang ini. Saya rasa dia bukan orang baik. Saya membencinya. Saya sangat tidak menyukai dia. Dia orang yang telah menghina Islam, keyakinan (Muslimin), dan tatanan akidah mereka,” kata Matar.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *