Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pelapor Khusus PBB Kecam Liputan ‘Menyesatkan’ Media Barat atas Serangan Israel di al-Aqsa

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pelapor khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, pada Rabu mengecam media Barat atas liputan “menyesatkan” mereka tentang serangan militer Israel, dengan mengatakan bahwa pendekatan semacam itu berkontribusi pada pendudukan rezim yang tidak terkendali.

Dalam sebuah tweet, Albanese mengutuk “kekerasan baru terhadap jemaah Palestina di masjid Al Aqsa”.

Dia mengacu pada tajuk utama artikel berita BBC yang menggunakan kata “bentrokan” untuk merujuk pada serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap jemaah Palestina yang tidak bersenjata di masjid al-Aqsa pada Rabu pagi.

Albanese, yang sering mengkritik pendudukan Israel atas Palestina dan kejahatan tanpa henti rezim terhadap warga Palestina yang tidak bersalah, telah dilarang oleh rezim memasuki wilayah pendudukan sejak pengangkatannya sebagai pelapor khusus PBB pada April 2022.

Pada Januari, 116 organisasi hak asasi manusia dan masyarakat sipil, lembaga akademik, dan kelompok mengutuk “kampanye kotor yang ditargetkan” rezim Israel terhadap Albanese.

Tweet Albanese memicu perdebatan sengit di antara netizen tentang perlakuan media Barat terhadap konflik Palestina, dengan beberapa netizen mengecam kecenderungan pro-Israel yang memalukan dari media Barat.

Media Barat telah lama dituduh salah melaporkan dan meremehkan pendudukan militer Israel di Palestina dan menutupi kekejaman rezim terhadap warga Palestina.

Aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa media Barat umumnya membantu dan bersekongkol dengan propaganda rezim bahwa kekerasan militernya hanyalah tanggapan atas tindakan warga Palestina, mengacu pada perlawanan.

Mereka berargumen bahwa kebanyakan media Barat memberikan bobot yang sama pada kedua belah pihak, mengabaikan fakta bahwa satu pihak adalah penjajah dan pihak lainnya diduduki.

Mereka mengatakan bahwa media Barat berkali-kali berusaha menggambarkan warga Palestina sebagai agresor, terutama salah melaporkan agresi Israel di Gaza sebagai “bentrokan” atau “ledakan kekerasan”.

Setelah Israel membunuh jurnalis veteran Palestina, Shireen Abu Akleh saat meliput serangan militer Israel di kota Jenin Tepi Barat yang diduduki tahun lalu, media Barat juga menerima kritik karena memutarbalikkan pembunuhan berdarah dinginnya oleh pasukan Israel.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *