Loading

Ketik untuk mencari

Suriah Yaman

Perang di Suriah dan Yaman Miliki Titik-titik Persamaan, Apa Saja?

Perang di Suriah dan Yaman Miliki Titik-titik Persamaan, Apa Saja?

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, al-Mayadeen dalam laporannya menyebut sejumlah titik persamaan antara perang di Suriah dan Yaman, baik dalam hal para penyulut dan pendukung perang, maupun dampak-dampak dari perang tersebut.

Berikut ini adalah 3 titik persamaan antara perang di Suriah dan Yaman yang disinggung al-Mayadeen.

Pertama, penghancuran ekonomi Suriah dan Yaman secara terencana. Ketua Asosiasi Ruang Industri Suriah, Faris al-Shahabi menyatakan, 133 ribu fasilitas industri Suriah, termasuk 66 ribu fasilitas di Aleppo, telah mengalami kerugian. Kawasan-kawasan industri benar-benar hancur setelah dijarah. Hal sama terjadi di dua kawasan al-Lyrmoun dan al-Shaqif. Setelah dua kawasan ini dijarah, sebagian besar produk-produknya diselundupkan ke wilayah Turki.

Di pihak lain, Dubes Yaman untuk Suriah, Abdullah Shabri pernah mengatakan, agresi ke negaranya adalah salah satu perang terkotor di dunia. Sebab, para agresor Saudi dan AS secara sengaja menghancurkan ekonomi Yaman secara sistematis dan menyeluruh.

Salah satu buktinya adalah serangan-serangan udara Koalisi Saudi menghancurkan infrastruktur di berbagai kawasan Yaman, seperti stasiun pembangkit listrik, pabrik, jalan, sekolah, rumah sakit, dan pusat-pusat komunikasi.

Kedua, serangan sistematis ke Suriah dan Yaman. Penulis dan pakar urusan militer Yaman, Abdulghani Ali al-Zubaidi mengatakan, serangan ke Suriah bukanlah sebuah tindakan serampangan, namun sebuah tindakan yang telah direncanakan dan diperhitungkan oleh beberapa negara asing; negara-negara yang memanfaatkan puluhan ribu teroris Takfiri dan melabeli mereka sebagai “revolusioner”.

Hal ini dilakukan karena Suriah dipandang sebagai pendukung Palestina dan sekutu bagi Hizbullah dan Iran.

Menurut al-Mayadeen, substansi proyek di Yaman juga tidak berbeda dengan yang di Suriah. Apalagi rakyat Yaman bangkit melakukan revolusi atas rezim yang tunduk kepada Riyadh. Dari sinilah, Saudi, kemudian disusul AS dan Israel, menyadari bahwa terbentuknya sebuah pemerintahan yang peduli terhadap masalah-masalah Arab di Yaman akan sangat membahayakan mereka.

Ketiga, penjarahan minyak Suriah dan Yaman. Al-Mayadeen menulis, 90 persen minyak yang dijarah dari Suriah berasal dari kawasan-kawasan yang diduduki AS. Washington berkolaborasi dengan sekutunya, yaitu milisi Kurdi (SDF) untuk melakukan penjarahan.

Shabri juga menyatakan, salah satu tujuan agresor dari serangan ke Yaman adalah menjarah minyak. Koalisi Saudi sejak hari pertama perang menduduki kawasan-kawasan yang memproduksi, menyuling, dan mengekspor minyak ke negara-negara lain, mulai dari Ma’rib hingga Shabwah, Hadhramaut, dan Aden. Salah satu bukti atas hal ini adalah upaya keras Koalisi Agresor untuk mempertahankan Ma’rib agar tidak dibebaskan Ansharullah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *