Perkembangan Terkini di Medan Perang Tunjukkan Hizbullah Menang Telak Lawan Israel
POROS PERLAWANAN – Ruang Operasi Gerakan Perlawanan Islam Hizbullah memberikan ringkasan terbaru mengenai situasi di lapangan menyusul meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel di perbatasan Lebanon. Pernyataan tersebut merujuk pada data intelijen yang menunjukkan bahwa Hizbullah telah berhasil menghadapi agresi Israel dengan memberikan kerugian signifikan terhadap pasukan musuh.
Menurut pernyataan resmi, “Para pejuang Hizbullah terus menghadapi agresi Israel terhadap Lebanon, yang mengakibatkan kerugian besar pada pasukan musuh dalam hal peralatan dan personel, termasuk perwira dan prajurit, di seluruh poros konfrontasi dari garis depan hingga lokasi yang lebih dalam di wilayah Palestina yang diduduki.”
Dalam beberapa hari terakhir, Hizbullah melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah operasi harian, dengan rekor baru mencapai 48 operasi.
Sumber yang diacu, Tehrantimes, pada Rabu 30 Oktober menginformasikan bahwa pasukan Israel berusaha maju ke desa-desa Lebanon dari selatan melalui lima arah berbeda. Namun, hingga saat ini, Ruang Operasi Perlawanan Islam mengonfirmasi bahwa tentara musuh belum berhasil menguasai atau menduduki desa garis depan mana pun di Lebanon selatan.
Selain itu, Hizbullah juga melaporkan bahwa pasukan rudalnya telah berhasil menargetkan lokasi militer Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Palestina, serta pangkalan militer yang lebih dalam di wilayah Palestina yang Diduduki. Dalam waktu empat hari terakhir, total 103 peluncuran rudal telah dilakukan, termasuk penggunaan rudal presisi yang untuk pertama kalinya digunakan dalam konflik ini.
Angkatan Udara Hizbullah pun terlihat semakin aktif, melancarkan serangan dari hari ke hari untuk menargetkan pangkalan militer musuh. Sejak 9 September 2024, lebih dari 150 pesawat nirawak dari berbagai jenis telah diluncurkan, dengan 30 di antaranya diluncurkan dalam empat hari terakhir, mencapai kedalaman 145 km hingga pinggiran selatan Tel Aviv.
Lebanon juga mengungkapkan bahwa Unit Pertahanan Udaranya telah melakukan lima peluncuran rudal permukaan-ke-udara terhadap pesawat Israel yang melanggar wilayah udara Lebanon antara 24 dan 28 Oktober.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa lebih dari 90 perwira dan prajurit Israel dilaporkan tewas, sementara lebih dari 750 lainnya terluka di perbatasan Lebanon. Selain itu, kerugian material yang dilaporkan mencakup 38 tank Merkava, 4 buldoser militer, sebuah kendaraan Hummer, sebuah kendaraan lapis baja, dan sebuah pengangkut personel. Tiga pesawat nirawak Hermes 450 dan satu pesawat nirawak Hermes 900 juga telah ditembak jatuh.
Hizbullah menekankan bahwa angka kerugian ini tidak mencakup kerugian Israel di pangkalan militer, barak, permukiman, dan kota-kota di wilayah Pendudukan.