Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Pesan 6 Menit Hizbullah Bikin Para Jenderal Israel Tak Bisa Tidur

Pesan 6 Menit Hizbullah Bikin Para Jenderal Israel Tak Bisa Tidur

POROS PERLAWANAN – Analis ternama Arab, Abdel Bari Atwan dalam tulisannya membahas sebuah klip berdurasi 6 menit yang dipublikasikan Hizbullah baru-baru ini.

“Pada Minggu malam lalu, di saat hadir secara live di acara mingguan ‘Baina Qausain’ di stasiun televisi al-Manar untuk bicara soal meningkatnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Tanah Pendudukan, saya dikejutkan dengan siaran sebuah video 6 menit; video yang dipublikasikan grup media al-Aalam al-Harbi di Lebanon bertajuk ‘La Ghaliba Lakum (Tak Ada yang Bisa Kalahkan Kalian)’. Video ini menunjukkan tahap-tahap serangan ke sebuah situs Israel, penghancurannya, pengibaran bendera Hizbullah di atas reruntuhannya, dan pencampakan bendera Brigade Golani, yang dianggap sebagai satuan pasukan terkuat Israel”, tulis Atwan, diberitakan Fars.

Atwan menyebutnya sebagai sebuah kejutan menyenangkan, karena video itu dibuat dengan kepiawaian dan kecermatan tinggi. Ini menunjukkan adanya program baru Perlawanan Lebanon, yang tahap pertamanya adalah memperkuat prevensi dan mengungkap program perang selanjutnya. Program terpentingnya adalah transisi dari pembelaan diri ke penyerangan, mengambil inisiatif, dan tidak menunggu peluru pertama ditembakkan musuh.

“Ini adalah pesan yang menggentarkan para jenderal Israel. Narasi yang digunakan dalam klip ini, selain adegan-adegannya, dipilih dengan cermat dan penuh pertimbangan. Ini menunjukkan fakta bahwa ada otak-otak besar yang memimpin psy war ini dan memiliki spesialisasi serta pengalaman militer yang telah di-upgrade”.

“Hal ini menandakan bahwa perang selanjutnya adalah sebuah aksi, bukan reaksi. Tujuannya bukan sekadar menembakkan rudal, tapi serangan dan penyusupan darat, pembebasan Galilea, serta membunuh dan menawan sebanyak mungkin serdadu Israel, dan mungkin merangsek ke jantung Tel Aviv”, imbuh Atwan.

Ia menyatakan bahwa serangan darat akan dimulai dari terowongan rahasia, yang dibarengi dengan dukungan dari udara oleh puluhan, bahkan mungkin ratusan, ribu rudal serta drone; sebuah perang kilat yang mungkin akan menjadi perang terakhir.

“Dalam situasi ini, keputusan berperang atau berdamai tidak lagi di tangan Rezim Penjajah, seperti yang kerap terjadi sebelum ini. Kendali akan ada di tangan aliansi Perlawanan dan sayap-sayapnya. Ini adalah sebuah perubahan model militer khas yang menciutkan nyali para jenderal dan pemimpin politik Israel serta membuat mereka tidak bisa tidur”, tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *