Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pesan Penting untuk Netanyahu di Balik Gelombang Pengunduran Diri Anggota Kabinet Perang

Pesan-pesan untuk Netanyahu di Balik Gelombang Pengunduran Diri Anggota Kabinet Perang

POROS PERLAWANAN– Dalam wawancara dengan ISNA, pakar masalah Asia Barat Hadi Borhani menanggapi pengunduran diri Benny Gantz dari Kabinet Perang Rezim Zionis.

“Menurut saya, faktor terpenting pengunduran diri Gantz adalah Israel tidak bisa mencapai tujuan-tujuannya dalam perang ini. Seharusnya perang berada di bawah pengawasan penuh Kabinet Perang. Itulah alasan dibentuknya Kabinet ini. Melalui koridor ini, mereka ingin memberlakukan sebuah mekanisme tempat semua pihak bisa berpartisipasi, baik Pemerintah atau Oposisi. Semua keputusan tentang perang diawasi oleh kelompok ini, supaya perang ini dan berbagai aspeknya menuruti kehendak nasional. Namun kini dengan banyaknya pengunduran diri, jelas bahwa perselisihan di tengah mereka sangat tajam. Tak ada lagi peluang Kabinet bisa bekerja seperti 8 bulan lalu,” papar Borhani.

“Setelah 8 bulan, jelas bahwa tujuan-tujuan yang diumumkan sejak awal perang tidak tercapai; para tawanan Israel belum dibebaskan, Hamas masih bertahan, dan Gaza juga tidak bisa dikosongkan dari eksistensi dan kegiatan Hamas. Sebab itu, perselisihan pendapat di tengah anggota Kabinet menjadi serius.”

“Jelas bahwa Netanyahu dan kawan-kawan ekstremisnya bersikeras untuk melanjutkan perang untuk mencapai tujuan mereka. Namun Oposisi meyakini bahwa perang dengan cara semacam ini tidak membuahkan hasil. Kesepakatan harus dibuat dan mesti ada tindakan untuk membebaskan tawanan. Dari sisi lain, tekanan internasional dan opini publik dunia, juga kian dekatnya Pilpres AS, menjadi tekanan tambahan.”

“Di tengah ketidakpuasan domestik yang sangat massif, juga demo-demo anti-Netaenyahu yang kian meluas setiap hari, pengunduran diri Gantz bisa membahayakan Netanyahu. Mungkin akan memaksanya untuk menyelenggarakan Pemilu dini. Dalam Pemilu mendatang, Gantz memiliki peluang lebih besar untuk menang, sebab beberapa jajak pendapat mengunggulkan partainya.”

Menurut Borhani, pengunduran Gantz mengirim pesan kepada Netanyahu bahwa perang saat ini tidak mendapatkan cukup dukungan.

“Dengan pengunduran diri ini, Netanyahu berada dalam posisi sulit. Tekanan-tekanan internasional terus meningkat. AS juga bersikeras agar perang segera diakhiri, sebab mereka menyiapkan diri untuk Pilpres. Kubu Demokrat perlu mengurangi protes terhadap pembantaian atas rakyat Palestina. Sebab itu, Netanyahu terpaksa mengubah keputusan dan kebijakannya. Namun karena dia orang keras kepala, mungkin ia akan melakukan manuver-manuver politik untuk membebaskan diri dari tekanan dan kondisi ini. Meski begitu, tidak diragukan bahwa dibandingkan sebelumnya, panggung kian sempit bagi Netanyahu,” tandas Borhani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *