Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Rouhani: Kekalahan Telak Kutub Hegemoni Bukan Semata Kemenangan Iran, Melainkan Seluruh Tatanan Internasional

Rouhani: Kekalahan Telak Kutub Hegemoni Bukan Semata Kemenangan Iran, Melainkan Seluruh Tatanan Internasional

POROS PERLAWANAN – Dalam Sidang Umum tahunan ke-75 PBB yang diadakan secara virtual, Presiden Iran Hassan Rouhani menjabarkan peran Iran selama ini dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Dilansir al-Alam, Rouhani memaparkan bagaimana Iran menjadi negara pertama yang membantu Kuwait saat diinvasi Saddam Hussein, menyokong Irak dan Suriah saat diserbu oleh berbagai kelompok teroris dan separatis, dan memihak rakyat Afghanistan saat menghadapi Uni Soviet serta kelompok ekstremis domestik.

“Bangsa semacam ini tidak layak untuk dijatuhi sanksi. Balasan untuk perdamaian bukan perang. Imbalan untuk perlawanan terhadap radikalisme bukan teror,” kata Rouhani.

Sembari menegaskan bahwa yang menjadi barometer adalah tindakan, bukan ucapan atau klaim, Rouhani menambahkan, ”Mereka (AS) mengklaim datang ke Kawasan untuk memerangi Saddam. Padahal mereka sendiri yang menciptakan monster ini dalam perang atas Iran. Mereka yang mempersenjatainya dengan senjata kimia dan perangkat perang termodern.”

“Mereka bicara soal perang melawan terorisme dan ISIS, padahal mereka sendiri yang membidani kelahirannya. Mereka berhutang banyak kepada bangsa-bangsa di Kawasan atas kejahatan ini.”

“Mereka menuduh Iran membuat senjata nuklir dan menjatuhkan sanksi kepada ini dan itu dengan dalih penyebaran senjata. Padahal kejahatan penggunaan senjata nuklir dalam sejarah hanya tercatat atas nama mereka. Satu-satunya rezim (Israel) yang memiliki senjata nuklir di Asia Barat adalah boneka mereka,” papar Rouhani.

Ia menegaskan, AS menjual senjata senilai ratusan miliar dolar ke Kawasan dan menjadikannya gudang mesiu. Namun anehnya, AS justru mencegah Iran memenuhi kebutuhan pertahanannya dan berniat memperpanjang embargo alutsista.

“Di sini saya harus berterima kasih kepada Ketua Sementara Dewan Keamanan di bulan Agustus (Indonesia) dan September (Niger), juga kepada 13 anggota Dewan ini, terutama China dan Rusia, yang telah mengatakan ‘tidak’ dengan lantang kepada AS,” kata Rouhani.

Rouhani menilai, kemenangan ini bukan untuk Iran saja, namun juga bagi tatanan internasional di dunia post-Western, yang telah membuat rezim pengklaim hegemoni terkucilkan sedemikian rupa.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *