Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Saksi Mata: Ledakan di Majdal Shams Disebabkan Rudal Pertahanan Israel, Bukan Serangan Hizbullah

Saksi Mata: Bukan Hizbullah, Rudal Pertahanan Israel Dalang Ledakan di Majdal Shams

POROS PERLAWANAN– Reporter stasiun televisi al-Arabi melaporkan, sejumlah saksi mata di lokasi ledakan di Majdal Shams menyebut pertahanan udara Israel sebagai penyebab ledakan.

Dilansir Fars, mereka menyatakan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Iron Dome menembakkan rudal dari arah Dataran Tinggi Golan dan tepat mengenai lapangan bola.

Reporter al-Arabi menegaskan, penduduk Majdal Shams tidak menerima narasi Israel terkait kejadian pada Sabtu sore 27 Juli itu. Israel mengeklaim bahwa Hizbullah adalah pelaku serangan tersebut.

Seorang awak tim penolong Israel mengatakan kepada al-Arabi, sejumlah saksi mata meyakini bahwa pertahanan Israel dan Iron Dome adalah penyebab ledakan.

Anggota tim penolong itu menolak diwawancarai lantaran takut ditangkap aparat Israel. Ia mengatakan, pengakuannya akan membuat dia dipenjara.

Pada Sabtu sore kemarin, sebanyak 14 orang tewas dan sekitar 30 lainnya terluka, menyusul jatuhnya benda-benda berdaya ledak di pemukiman Majdal Shams. Sebagian korban tewas adalah anak-anak.

Usai kejadian, Otoritas Israel langsung menuding Hizbullah dan memulai perang media secara luas.

Dalam statemen resminya, Hizbullah membantah klaim media-media Israel soal serangan ke Majdal Shams.

Kendati Hizbullah telah menepis tudingan, Jubir Militer Israel Daniel Hagari berkata,”Peristiwa Majdal Shams adalah serangan paling berbahaya terhadap warga sipil sejak 7 Oktober. Kami sedang menyiapkan respons kepada Hizbullah.”

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Axios, Hizbullah telah memberi tahu PBB bahwa peristiwa Majdal Shams disebabkan jatuhnya rudal pertahanan udara Israel di sebuah lapangan sepakbola.

Situs Israel Hayom juga melaporkan, investigasi awal menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara mengalami masalah dan kesalahan dalam mencegat rudal yang ditembakkan di langit Majdal Shams.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *